IHRAM.CO.ID, MANDALAY -- Para dokter dan petugas kesehatan di Mandalay, Myanmar memulai demonstrasi antikudeta. Mereka melakukan pawai damai saat fajar untuk meminimalkan risiko konfrontasi dengan pasukan keamanan.
Dilansir dari Aljazirah, sebuah video yang diposting oleh portal berita Mizzima menunjukkan ratusan orang mengenakan jas putih, berbaris di jalan-jalan yang sepi tepat saat langit mulai cerah pada Ahad (21/3).
"Kegagalan rezim militer, tujuan kami, itu tujuan kami," teriak mereka.
Unjuk rasa itu terjadi ketika Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok pemantau, mengatakan setidaknya 247 orang telah tewas selama protes nasional menentang perebutan kekuasaan militer pada 1 Februari. Hampir semua yang tewas adalah korban penembakan, dan dalam banyak kasus ditembak di kepala.
Korban tewas meningkat pada Ahad malam ketika pasukan keamanan menembaki sebuah kelompok yang mendirikan barikade di pusat kota Monywa. Penembakan itu menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai beberapa lainnya.