IHRAM.CO.ID, DHAKA -- Setidaknya 15 pengungsi Rohingya dilaporkan tewas setelah kebakaran besar yang melanda beberapa kamp di distrik Cox's Bazar Bangladesh pada Selasa (23/3) malam.
Musibah ini memaksa setidaknya 50.000 orang untuk melarikan diri, kata seorang pejabat dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
“Telah dikonfirmasi bahwa 15 orang meninggal secara tragis, dan sekitar 560 terluka; 400 orang masih hilang, "Louise Donovan, juru bicara UNHCR di Cox's Bazar yang dikutip di Arab News, Kamis (25/3).
Donovan menambahkan bahwa badan pengungsi PBB sedang dalam proses menilai kerugian dan memperkirakan jumlah kematian.
Pejabat Bangladesh mengatakan kebakaran dimulai di kamp 8 Balukhali, salah satu dari 34 kamp yang membentang di sekitar 3.237 hektar lahan, sebelum menyebar ke tiga kamp lainnya.
"Lebih dari 9.000 rumah dimusnahkan dalam api yang membuat lebih dari 50.000 pengungsi kehilangan tempat tinggal," kata Nizam Uddin Ahmed, seorang pejabat senior pemerintah di kecamatan Ukhia tempat sebagian besar kamp pengungsi di Cox's Bazar berada.
“Selain rumah, bazar masyarakat, beberapa kantor kemah LSM, masjid, madrasah, dan beberapa pusat rantai suplai juga dibakar,” tambahnya.
Menurut Refugees International, sebuah organisasi kemanusiaan, banyak anak hilang dan beberapa lainnya tidak dapat melarikan diri karena kawat berduri yang dipasang di sekitar kamp. Pejabat belum menentukan penyebab insiden tersebut, Ahmed mengatakan bahwa pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan atas masalah tersebut.
“Kami sudah membentuk panitia angket untuk memastikan penyebab kebakaran. Mudah-mudahan kita tahu detailnya begitu laporannya masuk,” ujarnya.
Revisi | Titl |
---|