IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pencarian kapal selam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 hingga kini belum menemukan titik terang. Pencarian masih terus dilakukan secara optimal untuk mengetahui kondisi 53 awaknya.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, dari perspektif agama Islam diyakini bahwa hidup ini tidak hanya akan dijalani di dunia, tapi juga di akhirat. Jika pun awak kapal tersebut telah meninggal dunia, Anwar yakin mereka akan meninggal dalam keadaan syahid dan terhormat.
“Maka kalau seandainya memang mereka meninggal dalam keadaan seperti ini maka mereka jelas telah pergi menghadap Tuhannya dalam keadaan terhormat. Karena berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dikatakan, siapa yang mati karena tenggelam maka dia mati dalam keadaan syahid,” kata Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima pada Ahad (25/4).
Menurut Anwar, bangsa Indonesia tentu saja sedih mendengar tenggelam dan hilangnya KRI Nanggala 402 yang membawa 53 awak. Dalam menghadapi masalah ini, panglima TNI sudah mengambil langkah-langkah cepat untuk mencari, walaupun sampai hari ini belum bisa ditemukan.
Kendati demikian, menurut Anwar, umat Islam tetap mendoakan kepada Allah Swt agar kapal tersebut dapat ditemukan dan para awak yang ada di dalamnya masih dalam keadaan selamat. “Tetapi kalau seandainya harapan itu tidak kita dapatkan kita mengharapkan agar kita semua terutama pihak keluarga dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran,” jelas Anwar.
Dia menambahkan, peristiwa ini jelas merupakan suatu kesedihan tidak hanya bagi keluarga tapi juga bagi kita semua sebagai bangsa. Namun, bagi awak kapal yang tenggelam tersebut bisa jadi sebuah keberuntungan karena mereka bisa menghadap Tuhannya dalam keadaan yang dimuliakan.
“Oleh karena itu bila panglima TNI sudah menyatakan berdasarkan pertimbangan ilmiah para awak tersebut sudah tidak bisa diselamatkan, maka mari kita secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melaksanakan shalat ghaib,” ucap Anwar.
Dengan melaksanakan shalat ghaib, dia berharap semua dosa mereka diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari Allah Swt.