IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Stres pekerjaan dan kurang gerak jadi penyebab hipertensi di kalangan milenial. Hal ini diungkap dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), Badai Bhatara Tiksnadi.
"Gaya hidup lebih tidak aktif, WhatsApp bisa setengah jam hingga satu jam, lebih banyak stres karena tuntutan pekerjaan, beban pekerjaan yang terus bertambah jadi bagian dari hidup sehari-hari," ujar dia dalam temu wicara daring, Kamis (3/6).
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan, sebanyak 34 persen dari orang dewasa di Indonesia (berusia di atas usia 18 tahun) mengalami hipertensi. Angka ini naik dibandingkan tahun 2013 yakni 14,5 persen.
Selain tuntutan pekerjaan, COVID-19 juga menjadi penyebab para milenial (mereka yang lahir tahun 1981-1996) terkena stres yang menempatkan mereka pada risiko terkena hipertensi.Data sebuah studi menunjukkan, sekitar 92 persen para milenial berpikir COVID-19 bisa mengganggu kesehatan mental mereka.
Di sisi lain, makanan terutama tinggi garam, gorengan, jeroan, konsumsi minuman beralkohol, kegemukan dan merokok pun menjadi penyebab sekaligus faktor risiko seseorang termasuk kalangan milenial terkena hipertensi.