IHRAM.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh akan menutup perbatasannya dengan India hingga akhir Juni menyusul lonjakan kasus Covid-19 dan kematian di India. Pengumuman ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Bangladesh yang dilaporkan oleh Tribun Dhaka, Senin (14/6).
"Warga Bangladesh di India yang visanya berlaku selama 15 hari atau kurang akan diizinkan pulang, asalkan mereka dikarantina selama dua pekan," kata kementerian itu diansir dari The National News, Senin (14/6).
Bangladesh sebelumnya telah menutup perbatasannya dengan India sejak 26 April menyusul lonjakan Covid-19 dan ditemukannya varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India. Varian ini membuat khawatir para ahli kesehatan karena sifatnya yang sangat menular dan lebih mematikan jika menginfeksi pada penderita penyakit parah dan tingkat kematian yang lebih tinggi di antara pasien.
Ketika kekhawatiran berkembang atas varian Delta, Komite Penasihat Teknis Nasional Bangladesh meminta pemerintah menutup perbatasan. Negara tersebut mendeteksi kasus varian pertamanya pada 8 Mei dan ada kekhawatiran itu bisa menyebar pada populasi.
Kematian meningkat di Bangladesh dengan 47 kematian, Ahad (13/6). Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan mengatakan jumlah korban ini tertinggi sejak awal Mei.
Bangladesh melaporkan lebih dari 13 ribu kematian akibat Covid-19. Untuk memerangi pandemi, selain karantina, pemerintah telah menandatangani skema pembagian vaksin Covax internasional, tetapi kendala pasokan memengaruhi distribusi. Otoritas kesehatan menerima pengiriman kedua vaksin Sinopharm dari China pada Ahad lalu.