Ma Bufang tinggal di Makkah sebagai bagian dari haji dan kemudian sebagai pemimpin delegasi ziarah Islam Taiwan. Jeong menyarankan bahwa haji memainkan peran sebagai alasan yang nyaman bagi para pemimpin politik Muslim China untuk mengasingkan diri dari pemerintah Komunis China dan tinggal di Mekah.
Persinggahan komunitas diaspora di Mekkah difasilitasi oleh lembaga yang dikenal sebagai wakaf, atau hibah properti untuk tujuan amal dan keagamaan. Rumah-rumah wakaf China di Makkah beroperasi mirip dengan Huiguan (aula pertemuan para imigran Cina Rantau) dan dibangun dengan sumbangan dari berbagai komunitas Muslim China di seluruh dunia. Wakaf menyediakan penginapan bagi Muslim Tionghoa yang datang ke Mekah untuk tujuan haji.
Gelombang pengasingan Muslim China ke Makkah selama Perang Dingin, bagaimanapun, tidak berarti bahwa interaksi antara orang-orang dan nilai-nilai agama benar-benar berhenti antara Timur Tengah dan Cina daratan. Sebelum normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Republik Rakyat China pada tahun 1990, pertemuan keluarga yang tidak resmi diadakan di Makkah pada 1980-an melalui mediasi Liga Muslim Dunia maupun visa kunjungan keluarga.
Meski anti-komunis terjadi di tahun-tahun awalnya, liga Muslim Dunia mengelola isu-isu politik yang sensitif antara China dan Arab Saudi dengan memungkinkan pertemuan populasi diaspora Muslim China dengan keluarga mereka dari daratan dengan "alasan" haji ke Makkah. Agama, karena itu, adalah ikatan yang menghubungkan China dengan dunia Islam selama periode ketegangan Perang Dingin ini.