IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, menyebut lebih dari 300 warga negara Indonesia yang ada di Saudi berkesempatan melaksanakan ibadah haji 2021. Jumlah ini bahkan disebut akan bertambah seiring pendataan yang masih berlanjut.
"Saat ini sudah terdata 327 WNI menjadi jamaah haji tahun ini. Mereka adalah WNI yang sudah menetap di Arab Saudi dan ikut mendaftar sebagai calon jamaah, sesuai prosedur yang diberlakukan Saudi," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (16/7).
Ratusan jamaah asal Indonesia yang terpilih ini akan menjadi bagian dari 60.000 jamaah dari 150 kebangsaan. Hanya pendaftar yang memenuhi syarat yang mendapat izin dari Otoritas Saudi.
Jamaah yang sudah terdata ini terdiri atas unsur diplomat (KBRI dan KJRI), Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta mahasiswa Indonesia. Tak hanya itu, sejumlah WNI lain yang sudah lama menetap di Saudi juga termasuk di dalamnya.
Endang menyebut hingga berita ini dibuat, proses pendataan WNI yang mengikuti haji tahun ini masih dilakukan. Data yang dipegang KJRI akan terus berkembang.
"Mungkin baru final saat wukuf di Arafah atau menginap di Mina. Jadi masih memungkinkan untuk terus bertambah," lanjutnya.
Ia juga mengatakan persiapan keberangkatan Haji ke Makkah akan di mulai esok dan Ahad, 17-18 Juli. Saudi telah menyiapkan empat titik kumpul sebelum mengarah ke Masjidil Haram.
Untuk perlengkapan haji, akan diberikan kepada jamaah saat berada di titik kumpul. Beberapa barang yang disiapkan antara lain, sajadah, cairan sanitasi, tisu, masker, tas pinggang, tas punggung, payung, serta alat kesehatan lainnya.
"Dari KBRI dan KJRI ada yang berangkat hari Sabtu dan ada yang Ahad. Saya dan pak Konjen kebetulan hari Minggu," kata Endang Jumali.
Di sisi lain, otoritas Arab Saudi terus berupaya melakukan finalisasi persiapan pelaksanaan ibadah haji 2021. Salah satunya, Kepresidenan Umum untuk Dua Masjid Suci telah memasang 100 layar elektronik di Masjidil Haram.
Layar tersebut dimanfaatkan untuk panduan dan meningkatkan kesadaran pelaksanaan haji. Keberadaan layar ini juga digunakan untuk memastikan implementasi komprehensif rencana bimbingan bagi jamaah selama musim haji ini.
Direktur Departemen Umum Kerumunan di Masjidil Haram, Osama Bin Mansour Al-Hujaili, mengatakan nantinya informasi ditampilkan dalam tiga bahasa yang berbeda, termasuk bahasa Arab, Inggris dan Urdu.
Dia juga mengatakan layar itu akan menyiarkan pesan kesadaran kesehatan berkaitan dengan Covid-19 dan langkah-langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan peziarah.