Ahad 18 Jul 2021 17:44 WIB

Ribuan Warga Prancis Protes Rencana Wajib Vaksinasi

Macron dianggap melanggar kebebasan warga untuk tidak vaksinasi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Foto: AP/Daniel Cole
Presiden Prancis Emmanuel Macron

IHRAM.CO.ID, PARIS – Ribuan warga Prancis menggelar demonstrasi untuk memprotes rencana Presiden Emmanuel Macron mewajibkan vaksinasi Covid-19, Sabtu (17/7). Dalam rencana tersebut, warga yang belum divaksinasi dilarang memasuki tempat publik seperti bar, restoran, dan bioskop.

Para warga yang berpartisipasi dalam aksi protes menganggap rencana Macron melanggar kebebasan mereka untuk tak divaksinasi. “Setiap orang berdaulat di dalam tubuhnya sendiri. Presiden Republik tidak memiliki hak memutuskan kesehatan pribadi saya,” kata Chrystelle, seorang warga yang ikut dalam demonstrasi di Paris.

Selain di Paris, demonstrasi serupa juga digelar di kota-kota besar Prancis lainnya seperti Marseille, Lyon, dan Lille. Merespons aksi tersebut, Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan vaksinasi, yang belum diwajibkan saat ini, adalah satu-satunya cara melawan Covid-19.

"Saya mendengar keengganan yang muncul, tetapi saya pikir kita harus meyakinkan semua warga negara kita untuk divaksinasi. Itu adalah cara terbaik untuk mengatasi krisis kesehatan ini," kata Castex.

Awal pekan ini, Presiden Emmanuel Macron mengatakan dia berencana menerapkan kebijakan pembatasan bagi warga yang tak divaksinasi. Hal itu menjadi bagian dari upaya mengontrol dan memerangi lonjakan kasus baru Covid-19 di negara tersebut.

“Negara kita menghadapi lonjakan epidemi di seluruh wilayah, di daratan Prancis serta di luar negeri. Situasinya terkendali, tapi jika kita tidak bertindak sekarang, jumlah kasus akan meningkat signifikan dan menyebabkan peningkatan rawat inap,” kata Macron dalam pidatonya pada Senin (12/7), dikutip laman France24.

Dia mengungkapkan pemeriksaan vaksinasi pada tenaga kesehatan dan pekerja rumahan akan dimulai pada September mendatang. Sementara sistem “Covid Pass” akan diperluas ke restoran, bar, dan tempat umum lainnya mulai Agustus. Di bawah peraturan baru tersebut, orang yang ingin makan atau minum di luar harus membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi atau memiliki bukti tes Covid-19 terbaru dengan hasil negatif.

“Kami akan memiliki pendekatan yang sama, mengakui kewarganegaraan (dari mereka yang telah divaksinasi) dan membatasi yang tidak divaksinasi daripada pada semua orang,” kata Macron.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement