Pada tahun 1950 pendiri Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdul Aziz, memerintahkan sebuah kota peziarah untuk didirikan dekat dengan Pelabuhan Islam Jeddah, di mana sekitar 70 persen peziarah tiba di negara itu dalam perjalanan untuk melakukan haji. Pada tahun 1971, kota dalam satu kota ini memiliki 27 bangunan, termasuk klinik kesehatan, toko, masjid, dan fasilitas lainnya.
Beberapa fasilitas serupa kemudian didirikan, termasuk satu di sebelah timur kota tua bersejarah yang mampu menampung 2.000 peziarah, dan satu lagi di dekat bandara lama, yang pada pertengahan 1980-an dapat menampung 30 ribu orang.
Waktu telah berlalu, meskipun keluarga Jeddah tidak lagi menjamu peziarah di rumah mereka sendiri seperti yang pernah dilakukan nenek moyang mereka, mereka terus memberikan salam hangat dan keramahan yang sama yang telah menjadi ciri penduduk kota Jeddah selama berabad-abad.