IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia Yoga Prasetyo mengatakan kontribusi kotor atau premi bruto (gross written premium/GWP) Allianz Life Syariah meningkat 22 persen sepanjang 2020 dibandingkan 2019 atau mencapai Rp1,5 triliun.
Yoga mengatakan pencapaian ini didukung oleh perubahan cara pandang masyarakat yang melihat tingginya risiko selama masa pandemi Covid-19 terutama terhadap aspek kesehatan.
"Allianz sebagai suatu perusahaan yang mempunyai komitmen untuk menjadi bagian dari instrumen untuk menghadapi risiko ini," kata Yoga dalam webinar "Mengenal Wakaf pada Manfaat Asuransi Syariah" pada Selasa (3/8).
Ia memaparkan, pada kuartal I-2021, premi bruto asuransi syariah Allianz juga masih bertumbuh sebesar 17,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 lalu. Perusahaan, lanjut dia, akan terus memanfaatkan momentum pertumbuhan ini dengan menyasar generasi milenial dan memperkenalkan fitur wakaf Allianz Life Syariah yang tidak terdapat dalam asuransi konvensional.
"Jadi kami mempunyai sekitar 15.300 tenaga pemasar yang berlisensi syariah dan lebih dari setengahnya adalah generasi milenial, sehingga apapun yang kami lakukan sebetulnya juga dalam rangka mendekatkan mereka (generasi milenial) terhadap konsep-konsep asuransi, terutama asuransi syariah,"ucapnya.
Yoga optimistis Allianz Life Syariah akan mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang 2021. Hanya saja, ia memproyeksi pertumbuhan premi pada kuartal II dan III 2021 akan melambat karena pengetatan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selain menyasar milenial dan melakukan sosialisasi produk, perseroan juga akan mendorong digitalisasi pelayanan, baik untuk penjualan produk maupun pengajuan klaim. Strategi ini diyakini akan mempertahankan pertumbuhan Allianz Life Syariah, tidak hanya dari peserta baru, tetapi juga dari peserta lama.