IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Dewan Pakar Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (PP MES) membahas strategi penguatan ekosistem wakaf produktif di Indonesia agar dapat optimal mendukung perekonomian nasional.
Salah satu strategi pengembangan wakaf produktif saat ini adalah dengan memanfaatkan transformasi digital serta pembangunan ekosistem wakaf produktif yang komprehensif untuk pemberdayaan ekonomi umat.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo selaku Ketua Dewan Pakar PP MES menjelaskan terkait empat rancangan penting guna memobilisasi potensi wakaf produkti di Indonesia.
Yaitu, merancangan dan mengimplementasikan proyek kauangan sosial yang berdampak pada kemajuan ekonomi keuangan syariah secara umum, membentuk kolaborasi dan sinergi yang intens dengan sektor keuangan syariah komersial, mendesain digitalisasi pada proses penghimpunan dan penyaluran dari wakaf produktif, serta kampanye terstruktur dan terencana dengan melibatkan berbagai pihak.
"Semua itu perlu kita lakukan secara berjamaah agar wakaf produktif bisa menjadi instrumen keuangan yang dapat mendorong kesejahteraan secara berkelanjutan bagi umat," ujar Perry dalam Forum Muhadatsah Dewan Pakar edisi kedua pada Sabtu (7/8).
Ketua Dewan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia yang juga merupakan anggota Dewan Pembina PP MES, Mohammad Nuh, menyampaikan optimisme dengan perkembangan wakaf produktif di Indonesia.
Menurutnya, sektor perwakafan di Indonesia telah memasuki era baru yang melibatkan semua pihak untuk berkontribusi dalam pengembangannya.
"Saya sangat optimis ini akan menjadi arus keuangan sosial yang berdampak secara parsial bagi masyarakat, meski memang masih ada sejumlah tantangan terutama pada sisi pengelolaannya," kata Nuh.
Maka dari itu, peran nadzir menjadi sangat penting karena menjadi jembatan yang menghubungkan wakif dan mauquf alaih.
Nuh mengatakan BWI sendiri telah menyediakan pusat pelatihan nadzir di berbagai universitas dan sertifikasi, agar nadzir dapat mengelola wakaf secara professional.
Ketua Forum Wakaf Produktif, Bobby P Manulang menyampaikan pentingnya empat transformasi pada wakaf produktif.
Di antaranya pengembangan literasi yang kompreshensif, transformasi pada proses fundraising, pentingnya manajemen yang berorientasi pada pengembangan aset, serta proses monitoring dan reporting pada aset wakaf.