IHRAM.CO.ID, LONDON — Produk halal untuk makanan kucing akan segera dijual di Inggris. Produk tersebut diakui sebagai yang pertama ada di dunia.
Meski bernada positif, inisiatif munculnya produk tersebut dipertanyakan oleh sejumlah cendekiawan Islam di Inggris. Mereka mempertanyakan mengapa hewan peliharaan perlu memiliki makanan religius.
Dilansir di Daily Mail, Senin (9/8), perusahaan yang berbasis di Manchester, Tiana, mengatakan pihaknya sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan beberapa toko makanan hewan terkemuka di Inggris, tentang peluncuran makanan kucing halal.
Jika berjalan sesuai dengan rencana, produk ini mulai bisa ditemukan di pasaran pada September 2021. Pihak produsen sendiri sebelumnya telah menjual produk percobaan mereka, yang berisikan ayam, ikan dan kambing, seharga 7 poundsterling atau Rp 140ribu.
Tiana mengklaim, ada lebih dari 500 ribu pemilik kucing Muslim di Inggris. Kebanyakan dari mereka ingin memberi makan kucing mereka dengan produk makanan halal.
Dalam situs webnya, mereka menulis, "Tidak diperbolehkan memberi makan hewan dengan makanan hewan peliharaan yang mengandung daging haram (non-halal)".
Menanggapi hal ini, seorang imam dari Leicester, Syekh Ibrahim Mogra, mengatakan hal ini aneh dan baru pertama kalinya dia dengar.
"Sepengetahuan saya, tidak ada ajaran Anda harus memberi makan hewan peliharaan dengan makanan halal. Ini mungkin preferensi pemilik hewan peliharaan, tetapi tidak ada dalam persyaratan agama," kata dia.
Sementara itu, seorang cendekiawan Muslim lainnya Dr Usama Hasan, mengatakan dia mengetahui beberapa Muslim konservatif yang memberi makan kucing mereka dengan makanan halal.
"Hal ini bisa menjadi bisnis besar. Mereka (produsen) bisa mengambil kesempatan dan meraup keuntungannya," ujarnya.
Halal merupakan kata-kata dari Arab yang berarti 'diperbolehkan'. Makanan halal disiapkan sesuai dengan aturan ketat tentang penyembelihan dan penanganannya.
Di sisi lain, pemilik produk Tiana, Pankaj Hurria, meyakini pasti ada celah di pasar, terutama bagi wanita Muslim milenial profesional. "Mereka tidak punya waktu untuk membuat makanan kucing halal sendiri," tuturnya.
Sumber: dailymail