IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Arab Saudi dikabarkan telah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Dengan disetujuinya dua vaksin ini menjadi sinyal jamaah haji Indonesia dapat segera diberangkatkan ke Tanah Suci setelah menunggu dua tahun.
"Signal arah dibukanya umroh kembali bagi masyarakat muslim Indonesia semakin terang," kata ketua Amphuri Firman M Nur, saat dihubungi Ihram.co.id, Rabu (25/8).
Signal positif itu juga setelah ada informasi bahwasanya para ekspatriat yang yang telah mendapatkan vaksin lengkap di Arab Saudi lalu keluar kembali ke negara masing-masing sudah dapat langsung kembali ke Arab Saudi tidak perlu dengan transit melalui negara ketiga
"Untuk sembilan negara yang masih dalam kondisi suspend ini adalah sebuah kabar gembira sinyal yang cukup baik bahwasanya secara bertahap kondisi suspend Indonesia bisa akan dilepas," katanya.
Firman mengatakan, kabar yang paling membahagiakan penyelenggara perjalanan ibadah umroh adalah adanya informasi bahwasanya sinovac dan sinopharm termasuk vaksin yang dapat diterima masuk ke Arab Saudi. . Walaupun masih ada persyaratan booster sebagai tambah satu suntikan vaksin lagi dari empat jenis yang telah diakui Arab Saudi.
"Amphuri melihat ini sebagai kabar gembira berharap prosesnya akan berjalan cukup baik dan diakhiri akan mengarah kepada diperbolehkannya Jamaah Haji Jamaah umroh Indonesia untuk kembali bisa menaikkan ibadah ke tanah suci," katanya.
Tentunya kata dia, pelaksanaan ibadah umroh di masa ini bukanlah umroh yang mudah tentu ada persyaratan-persyaratan yang akan ditetapkan. Namun dari beberapa persyaratan telah disampaikan oleh pemerintahan raja Saudi Arabia Amphuri sudah siap. "Insya Allah Ampuri dan seluruh seluruh anggota di bawahnya sudah siap untuk memenuhi semua persyaratan tersebut," katanya.
Karena yang penting saat ini adalah kepastian tentang dicabutnya suspend serta diaktifkannya proses visa umroh bagi jamaah Indonesia. Semoga jamaah yang sudah tertunda keberangkatannya sejak 27 Februari dapat segera diberangkatkan.
"Setelah hampir dua tahun menunggu ini segera direalisasikan. Sehingga para penyelenggara dapat kembali melayani khususnya jamaah yang tertunda keberangkatannya," katanya.
Firman memastikan, vaksin adalah persyaratan utama untuk mendapatkan izin atau visa menuju Arab Saudi. Untuk itu Firman mengharapkan jamaah untuk mulai melakukan persiapan vaksin tersebut sejalan dengan penggalakaan proses vaksinasi oleh pemerintah Indonesia.
"Amphuri sangat mendukung vaksinasi tersebut bahkan secara serius juga ikut aktif melakukan vaksinasi bersama yang telah dilakukan beberapa pekan yang lalu sekitar 3.300 masyarakat divaksin. Ini kontribusi Amphuri bersama warga Bekasi," katanya.
Selanjutnya, kata Firman, yang perlu dipertimbangkan bagi para jamaah yang akan berangkat ke tanah suci, yakni keberangkatan hanya bisa dilakukan ketika vaksin yang kedua telah aktif selama 14 hari atau selama 15 hari. Karena rata-rata jenis vaksin yang ada di Indonesia baik Sinovac, AstraZeneca atau Pfizer itu membutuhkan waktu untuk vaksin pertama dan kedua.
Atas keadaan ini Firman menganjurkan para jamaah yang berniat untuk berangkat umroh dalam waktu dekat segera divaksi, sampai menunggu dibuka kembali prosesi umroh ini. Sehingga hasil vaksinnya ketika mereka berangkat sudah dapat dimasukkan dalam sistem aplikasi tawakalna yang di Arab Saudi.