IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Hasan Al-Bashri atau Abu Sa'id ubn Abil-Hasa Yasar al-Basri merupakan sosok ulama besar yang lahir di Madinah pada 21 Hijriah. Ia adalah salah satu ulama dari kalangan tabi'in (generasi setelah sahabat) yang selalu mampu menyentuh hati kaum Muslim dengan nasihat-nasihatnya.
Salah satu nasihatnya adalah tentang harta. Dikutip dari buku Tenangkan Pikiran dan Hatimu Setiap Saat terbitan Wali Pustaka, salah satu sahabat Hasan BAshri yang bernama Farqad berkata, “Kami menemui Hasan Bashri lalu bertanya, ‘Hai Abu Sa’id, tidakkah kau heran dengan Muhammad bin al-Ahtam?’,”
Hasan Bashri balik bertanya, “Ada apa dengannya?”
Farqad menceritakan, “Baru saja kami menemuinya saat ia meregang nyawa. Ia berkata, ‘Lihatlah peti itu, di dalamnya terdapat 80 ribu dinar-atau dirham-yang tidak kubayarkan zakatnya, tidak kugunakan untuk menyambung silaturrahmi dan tidak dimakan oleh orang yang membutuhkan’. Maka kami bertanya, ‘Lalu untuk siapa kau kumpulkan semua itu?’. Ia menjawab, ‘untuk kengerian zaman, persaingan dengan para teman, dan kekejaman penguasa’,”