IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kegiatan di toko perlengkapan sekolah di Arab Saudi hidup kembali, setelah vakum selama lebih dari setahun karena sekolah digelar secara daring di tengah wabah Covid-19. Dengan dibukanya kembali pembelajaran di sekolah, ekonom Muhammad Al-Maiman mengatakan total belanja perlengkapan sekolah bisa mencapai 5 miliar riyal. Hal itu mengingat rata-rata jumlah konsumsi per siswa 850 riyal per semester.
Setidaknya, 6 juta siswa kembali ke sekolah di tahun ajaran baru setelah pemerintah Saudi menghidupkan kembali pembelajaran tatap muka (PTM). Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (31/8), banyak toko-toko mulai menjual produk sekolah lagi. Tidak hanya itu, banyak toko yang menawarkan diskon kembali ke sekolah. Toko-toko tersebut telah menyimpan persediaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para siswa.
Toko-toko juga menaikkan harga perlengkapan sekolah untuk tahun ajaran baru, setelah harus berhenti memasok peralatan sekolah dalam enam bulan terakhir. Seorang pedagang di pasar alat tulis, Ali Hassan, mengatakan kenaikan harga bahan-bahan kantor adalah normal mengingat absen dan berhentinya kegiatan belajar di sekolah, yang berlangsung selama lebih dari satu setengah tahun. Namun, beberapa toko tidak menaikkan harga mereka secara signifikan.
"Kenaikan harga tidak signifikan di beberapa toko, karena tidak melebihi sekitar 5 persen, dan beberapa toko mencoba untuk menutupi kekurangan bisnis selama enam bulan terakhir," kata Hassan.
Sementara itu, sekolah swasta juga bisa memperoleh manfaat dari kembalinya PTM di sekolah, sejak mereka harus mengurangi biaya sekolah hingga 50 persen. Biaya di sekolah swasta kemungkinan akan dinaikkan dengan kembalinya siswa ke sekolah.
Siswa di Arab Saudi kembali ke sekolah setelah negara itu memutuskan kembali menggelar pembelajaran tatap muka. Kegiatan belajar di sekolah digelar setelah pemerintah Saudi gencar melaksanakan vaksinasi kepada siswa usia 12 tahun ke atas.