IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Arab Saudi terus melanjutkan kampanye pemantauan untuk memastikan kepatuhan warga terhadap tindakan pencegahan penyebaran Covid-19.
Kementerian Dalam Negeri Saudi mencatat terjadi 22.875 pelanggaran peraturan dalam satu pekan, menurut statistik terbaru. Wilayah Riyadh mencatat jumlah pelanggaran tertinggi, dengan 8.098 kasus.
Pelanggaran terbanyak kedua dilakukan di Provinsi Timur (2.869), Madinah (2.068), Makkah (2.053), Qassim (2.000), Hail (1.811), Jouf (1.241), Perbatasan Utara (793), Asir (549), Tabuk (509), Baha (318), Jazan (386), serta Najran (180).
Dilansir di Saudi Gazette, Senin (13/9), Kementerian Dalam Negeri lantas meminta warga dan penduduk untuk mematuhi protokol pencegahan maupun instruksi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dalam hal ini.
Terbaru, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat 80 kasus Covid-19, Ahad (12/9). Total kasus yang dikonfirmasi di Kerajaan tersebut kini menjadi 545.992.
Jumlah infeksi ini tercatat sebagai yang terendah sejak Maret 2020. Dengan pemulihan mencapai 95 orang, sehingga total kasus pulih menjadi 535.078, atau 98 persen dari total kasus Covid-19
Kasus aktif berjumlah 2.291, dengan 508 kasus di antaranya dalam kondisi kritis. Kerajaan juga melaporkan enam kematian baru, dengan jumlah kematian mencapai 8.623 pasien.
Riyadh melaporkan jumlah kasus COVID-19 tertinggi dengan 31 kasus, diikuti oleh Makkah (15), Provinsi Timur (7), serta Madinah (5). Arab Saudi juga telah menyelesaikan 44.200 tes baru selama 24 jam terakhir, dengan jumlah total dosis vaksin yang diberikan meningkat menjadi 39,5 juta.