IHRAM.CO.ID, RIYADH – Arab Saudi telah menandatangani dua nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan pembuat vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca.
MoU dilakukan sebagai bagian dari promosi investasi di sektor kesehatan Kerajaan. Kementerian Investasi, dalam kemitraannya dengan Kementerian Urusan Kesehatan Garda Nasional, menandatangani perjanjian dengan perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca untuk mendirikan pusat penelitian klinis kelas dunia di negara tersebut.
Dilansir di Al-Arabiya, Rabu (15/9), menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian, Menteri Investasi, Khalid bin Abdulaziz al-Falih, mengatakan MoU tersebut akan memperkuat kemitraan antara perusahaan bioteknologi lokal dan internasional.
Pusat Penelitian Medis Internasional King Abdullah (KAIMRC), yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Garda Nasional, juga menandatangani MoU membangun platform penelitian dan pengembangan vaksin, untuk mendukung kebutuhan kesehatan masyarakat nasional dan regional.
Perjanjian tersebut ditandatangani di sela-sela KTT Bioteknologi Medis Global Riyadh 2021, yang diadakan di ibu kota Kerajaan, Riyadh, pada 14 hingga 16 September.
Arab Saudi lantas diperkirakan akan menandatangani perjanjian dengan perusahaan farmasi global, AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech, untuk memproduksi vaksin Covid-19 secara lokal.
Adapun KTT ini mempertemukan para ahli penelitian biomedis dan kesehatan, serta pakar industri farmasi dan bioteknologi, untuk membahas peran bioteknologi dalam mengembangkan solusi medis.
Hingga hari ini, The Saudi Food and Drug Authority (SFDA) telah memiliki empat vaksin Covid-19 yang disetujui, yaitu AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, serta Moderna.
Sumber: alarabiya