Rekaman video yang dibagikan oleh Polisi Israel menunjukkan, petugas membawa kedua tahanan yang kabur dengan penutup mata dan borgol. Petugas membawa mereka ke dalam kendaraan polisi. Beberapa jam sebelumnya, polisi Israel telah menangkap dua tahanan lainnya, sehingga total tahanan yang telah ditangkap menjadi empat. Sementara dua sisanya masih buron.
Salah satu pria yang ditangkap pada Sabtu pagi adalah Zakaria Zubeidi, yang merupakan mantan komandan kelompok bersenjata Brigade Martir Al Aqsa Fatah di kota Jenin, Tepi Barat. Zubeidi sebelumnya pernah menerima amnesti Israel. Dia kembali ditangkap oleh Israel pada 2019, karena diduga terlibat dalam penembakan. Sementara lima tahananlainnya adalah anggota kelompok militan Jihad Islam.
Di seberang Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, warga Palestina menggelar aksi protes untuk mendukung para tahanan yang melarikan diri tersebut. Mereka dinilai sebagai pahlawan dalam perjuangan Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka dan merebut kembali wilayah yang dicaplok Israel dalam perang Timur Tengah 1967. Israel mengatakan warga Palestina yang terlibat dalam kegiatan kekerasan anti-Israel, merupakan bagian dari teroris.
Sementara faksi-faksi Palestina menilai kaburnya tahanan dari penjara Gilboa sebagai kemenangan besar. Pembobolan penjara dipandang sebagai kegagalan keamanan dan intelijen Israel.
Pembobolan Penjara Gilboa mengejutkan otoritas Israel karena enam narapidana itu diam-diam menggali terowongan dari sel mereka ke luar penjara. Layanan Penjara Israel (IPS), sedang menyelidiki insiden itu, termasuk apakah penjaga di menara, dekat terowongan di luar penjara, sedang tidur saat para napi kabur.