Terletak di provinsi Kilis tengah, “Masjid Kurdi” dibangun pada 1800-an oleh pemilik tanah Kurdi lokal. Masjid tersebut menjalani restorasi pada 2018 atas perintah Direktorat Jenderal Yayasan Turki, dengan penambahan label nama ‘Masjid Turki’ di samping label aslinya. Langkah ini menuai kritik dari warga lokal, khususnya suku Kurdi yang cukup besar di wilayah tersebut.

Kantor gubernur provinsi Hatay, yang sebelumnya menjadi bagian dari Kilis, sebelumnya telah mencatat bahwa struktur tersebut telah mengalami perubahan nama setelah kehilangan bentuk aslinya dan menjalani banyak perbaikan. Sementara itu, para kritikus melihat penghapusan nama-nama yang terkait dengan Kurdi dari taman umum dan jalan-jalan oleh pemerintah Turki sebagai bagian dari upaya untuk menghancurkan identitas etnis minoritas.

Seperti yang terjadi pada rambu jalan Kurdi-Turki dwibahasa di kota Diyarbakır, Turki tenggara, yang dihapus dan diganti dengan rambu satu bahasa dalam bahasa Turki oleh pemerintah lokal yang ditunjuk pemerintah menjelang pemilihan lokal 2019.

Sumber: 

https://ahvalnews.com/kurds/kurds-mosque-changed-turks-mosque-due-restoration-says-govt