IHRAM.CO.ID, Gus Miek dikenal luas di berbagai kalangan masyarakat sebagai seorang yang lebih banyak terjun di dunia malam ketimbang memberikan bimbingan kepada umat Islam yang telah mapan keimanannya. Karakteristik atau keunikan dakwahnya berhasil mengentaskan kalangan penjudi dan bromocorah dari lumpur dosa menuju pintu tobat.
Dalam berdakwah, Gus Miek membungkus dirinya dalam kehinaan karena tidak mungkin ditempuh dengan jalan kekiaiannya saat masuk tempat perjudian atau diskotek. Diceritakan, suatu ketika, Gus Miek bersama santrinya masuk ke diskotek. Santri itu mencoba menutupi identitas Gus Miek agar tidak dilihat dan dikenali penghuni dan pengunjung diskotek itu.
Santrinya bertanya, Gus, apakah jamaah Anda kurang banyak, apakah Anda kurang kaya, kok masuk tempat seperti ini? Gus Miek terlihat emosi mendengar per tanyaan orang terdekatnya yang telah puluhan tahun mengikutinya. Kemudian, Gus Miek pun menjawab, "Biar nama saya cemar di mata manusia, tapi tenar di mata Allah."
"Apalah arti sebuah nama. Paling mentok nama saya hancur di mata umat. Semua orang yang ada di tempat ini juga menginginkan surga, bukan hanya jamaah saja yang menginginkan surga. Semua orang di dalam diskotek ini juga menginginkan surga. Tetapi, yang berani masuk, kiai mana yang berani masuk ke sini? kata Gus Miek.