IHRAM.CO.ID,RIYADH – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengungkapkan, pembicaraan antara negaranya dan Iran masih dalam fase eksplorasi. Sebelumnya Teheran menyebut bahwa ada kemajuan signifikan dalam pembicaraan dengan Riyadh.
Pangeran Faisal mengungkapkan, pembicaraan putaran keempat antara Saudi dan Iran telah berlangsung pada 21 September lalu. “Diskusi ini masih dalam tahap penjajakan. Kami berharap mereka (Iran) meletakkan dasar untuk mengatasi masalah antara kedua belah pihak dan kami akan bekerja untuk mencapainya,” katanya pada Ahad (3/10), dikutip laman Al Arabiya.
Pada 23 September lalu juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan negaranya dan Arab Saudi berhasil mencapai kemajuan serius dalam pembicaraan mengenai keamanan Teluk. Kedua negara masih akan melanjutkan dialog guna menengahi perbedaan.
“Kami telah melakukan beberapa putaran pembicaraan dengan pemerintah Arab Saudi di (ibu kota Irak) Baghdad selama beberapa bulan terakhir. Ada pembicaraan yang baik tentang isu-isu bilateral. Kemajuan serius telah dibuat dalam masalah keamanan di Teluk,” kata Khatibzadeh.
Dia mengungkapkan, Iran yakin solusi untuk menyelesaikan masalah di kawasan Teluk atau Timur Tengah (Timteng) dapat dicapai lewat mekanisme komprehensif dari dalam kawasan itu sendiri. Teheran diketahui telah lama menentang campur tangan asing di Timteng.
Dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB ke-76 beberapa waktu lalu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyinggung tentang pembicaraan yang dijalin negaranya dengan Iran. “Iran adalah negara tetangga. Kami berharap pembicaraan awal kami dengannya akan mengarah pada hasil nyata guna membangun kepercayaan, membuka jalan untuk mencapai aspirasi rakyat kami dalam membangun hubungan kerja sama,” ucapnya.
Kendati demikian, Raja Salman menekankan, setiap hubungan dengan Iran harus didasarkan pada kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dan resolusi legitimasi internasional. Kedaulatan harus dihormati. Intervensi dalam urusan internal masing-masing pihak mesti dihindari.
Menurut Raja Salman, Iran pun harus menyetop dukungannya pada kelompok teroris atau milisi sektarian di kawasan. Sebab keberadaan mereka hanya membawa perang dan kehancuran.
Arab Saudi dan Iran memulai pembicaraan pada April lalu. Kedua negara berupaya mengatasi ketegangan di antara mereka. Irak menjadi tuan rumah pembicaraan itu.