REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Menyusul pengambilalihan negara oleh Taliban, setidaknya lebih dari 100 siswa dan guru musik telah melarikan diri dari Afghanistan. Pendiri dan kepala Institut Musik Nasional Afghanistan Ahmad Sarmast mengatakan mereka meninggalkan negara itu dalam sebuah penerbangan dari Kabul, ibu kota Afghanistan.
Ia menuturkan total 101 anggota institut musik top Afghanistan itu mendarat di Doha, Qatar, pada Ahad malam (3/10). Mereka pergi dari tanah air mereka lantaran khawatir akan tindakan keras terhadap musik oleh para pemimpin baru negara itu.
Kelompok tersebut mencakup sekitar setengahnya dari perempuan dan anak-anak perempuan. Menurut Sarmast, mereka berencana terbang ke Portugal dengan dukungan pemerintah di sana. Sarmast sendiri saat ini tinggal di Melbourne, Australia.
Namun, Sarmast mengatakan keberhasilan operasi tersebut diragukan hingga detik-detik terakhir. Dengan bantuan dari kedutaan Qatar di Kabul, para musisi itu telah diangkut dalam kelompok-kelompok kecil ke bandara kota Kabul.
Langkah kepergian mereka itu tidak dilalui dengan mudah. Dalam rintangan pertama, gerilyawan Taliban yang berjaga di bandara Kabul mempertanyakan visa mereka. Namun, pejabat kedutaan Qatar berhasil menyelesaikan masalah tersebut.