IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Khoirizi, meminta Kemenag, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dan Kantor Urusan Agama (KUA), bersama-sama mewujudkan jamaah haji mandiri. Ia menyebut tugas dan tanggung jawab sebagai ASN di Kementerian Agama khusususnya bidang Penyeleggaraan Haji, adalah membina, melayani dan melindungi jamaah.
"Mari terus kita perbaiki sistem dan pola bimbingan manasik haji yang bersinergi, komprehensif, kolaboratif, antara KUA, KBIHU dan Seksi Penyelenggaraan Haji, dengan satu tujuan mewujudkan jamaah haji yang mandiri dan mampu mengukur isthitha’ah-nya sendiri, baik itu istitha’ah ibadah, istitha’ah perjalanan maupun istitha’ah kesehatan,” kata Khoirizi dalam keterangan yang diterima Republika, Jumat (8/10).
Untuk bimbingan manasik haji, hendaknya lebih mengedepankan filosofi dan makna haji. Sebab, haji adalah ibadah ritual napak tilas dari perjalanan Rasulullah SAW. Dengan demikian, jamaah haji tidak hanya fokus dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji, akan tetapi juga bagaimana jamaah tersebut bisa kaffah dalam beragama.
"Kami juga menghimbau untuk terus melakukan Manasik Haji Sepanjang Tahun, Bimbingan Manasik Daring dan Dakwah haji,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kepala Kemenag Bukittinggi, Kasmir, mengatakan pelaksanaan manasik secara rutin terus dilaksanakan setiap minggunya di KBIHU. Sejak merebaknya pandemi Covid-19 pada 2020, manasik sepanjang tahun dikemas dalam program Bukitinggi Mabrur (Bukittinggi Menyapa Jama’ah Berhaji Dan Umrah Ala Rasul) dengan bimbingan tatap muka, daring, maupun Bimbingan Baca Alqur’an (BIMBAQU Haji).
Di Bukittinggi sendiri, KBIHU yang ada berjumlah empat. Antara lain, KBIHU Masjid Jami’ Birugo dengan 103 jamaah di bawah pimpinan H. Muhammad Irsyad, KBIHU Masjid Raya dengan jamaah 83 orang dipimpin Sirajuddin Ibrahim, KBIHU Masjid Asy-Syifa’ dengan 26 orang jamaah dipimpin Edy Jamal, serta KBIHU Ikhwanul Haji dengan jamaah 96 orang dipimpin Salman.