IHRAM.CO.ID,LOMBOK -- Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, Risma cekcok dengan warga di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka adu mulut terkait bansos.
Risma mengunjungi NTT dengan agenda pemadanan data serta penyerahan bantuan atensi dan Program Keluarga Harapan (PKH). Dia juga menyempatkan diri mengunjungi tempat salah satu supplier program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lombok Timur, Rabu (13/10).
Di tempat supplier itu lah terjadi cekcok antara Risma dan warga. Hal itu tampak dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, termasuk di grup Humas Kemensos.
Awalnya, tampak puluhan orang berkerumun. Di tengah kerumunan itu, tampak Risma yang mengenakan jilbab warna merah cekcok dengan seorang pria remaja berbaju hitam serta seorang rekannya.
"Kami mempertanyakan kedatangan ini. Ini tempat supplier di sini. Kita mempertanyakan kenapa ibu datang di sini. Ini tempat salah satu oknum supplier, ada apa di sini, itu yang perlu kami tanyakan," ujar pria itu dengan nada suara tinggi di hadapan muka Risma.
Sejumlah orang, termasuk polisi, berusaha meredam amarah pria itu. Tapi, dia terus saja berteriak kepada Risma meski jarak di antara mereka tak lebih dari setu meter.
"Sebentar, kamu jangan fitnah aku ya" kata Risma menghardik balik pria itu.
"Bukan fitnah, tidak fitnah," balasnya.
"Tenang! Dengerin! Kamu boleh ngomong, saya juga berhak ngomong," bentak politisi PDIP ini.
Risma lantas memberikan penjelasan kepada pria itu. Pertama, Risma menyebut dirinya datang jauh-jauh ke NTT karena niat baik.
"Yang kedua, saya tidak tahu ini supplier atau tidak, saya menteri tidak ngurus ini. Yang ketiga kalau Anda mau memperjuangkan silakan data tak terima," kata Risma.
"Siap" jawab pria itu singkat.
"Sekarang saya tunggu (datanya)," kata Risma sembari menunjuk muka pria itu.
Risma lantas beranjak pergi sembari dikerubungi bawahannya. Sedangkan pria itu masih saja berteriak entah menyampaikan apa.
Republika telah berupaya menghubungi Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat untuk meminta penjelasan terkait kejadian ini. Tapi, hingga berita ini ditulis, ia tak kunjung merespons.