Kamis 14 Oct 2021 06:57 WIB

Partai Sayap Kanan Jerman Kritik Keras Adzan di Cologne

Gerakan Islamofobia dan partai sayap kanan AfD mengkritik keras Adzan di Cologne.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
 Penggunaan desain yang lebih modern ini, juga dilandaskan pada keinginan mayoritas masyarakat non-Muslim Cologne yang menghendaki agar bangunan masjid yang akan didirikan di kota tersebut tidak seperti bangunan masjid pada umumnya yang mengadopsi gaya arsitektur tradisional.
Foto:

IHRAM.CO.ID, COLOGNE -- Partai sayap kanan Jerman Alternative for Deutschland (AfD) meningkatkan kritiknya terhadap Wali Kota Cologne Henriette Reker karena mengizinkan masjid untuk menyiarkan adzan pada Jumat.

“Keputusan ini memberi kesan Jerman bukan negara Kristen, tetapi negara Muslim,” kata Wakil Juru Bicara AfD Matthias Buschges di Cologne dalam sebuah pernyataan. Cologne adalah salah satu kota terbesar di Jerman dan rumah bagi lebih dari 120 ribu Muslim, hampir 12 persen dari seluruh populasi kota.

Baca Juga

Wali Kota Reker mengumumkan hampir 30 masjid di sana akan diizinkan untuk menyiarkan adzan Jumat melalui pengeras suara pada pekan lalu. “Cologne adalah kota keragaman dan kebebasan beragama. Mengizinkan adzan bagi saya adalah tanda hormat,” ujar dia.

Namun, gerakan Islamofobia dan partai sayap kanan AfD mengkritik keras keputusan Reker dengan alasan ini merupakan tanda dari Islamisasi Jerman. Wakil Juru Bicara Federal AfD Beatrix von Storch mengatakan partainya sangat menentang keputusan ini.

“Seruan muazin bukanlah ekspresi kebebasan beragama, toleransi, dan keberagaman. Ini adalah ekspresi dari klaim politik untuk memerintah, tunduk dan Islamisasi,” kata Storch dalam cicitannya. Menurut kesepakatan antara kota Cologne dan komunitas Muslim setempat, sekarang masjid dapat menyiarkan adzan pada Jumat sore dengan durasi hingga lima menit.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement