IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Peluncuran koleksi film Palestina di Netflix, menuai pro dan kontra. Kelompok pro-Israel mengkritik Netflix karena telah merilis film yang disutradarai oleh pendukung gerakan Boikot Divestasi dan Sanksi (BDS).
Pekan lalu, Netflix mengumumkan peluncuran koleksi baru berjudul “Palestinian Stories” yang terdiri dari 32 film. Peluncuran tersebut bertujuan menyoroti penderitaan warga Palestina di bawah penduduk Israel. Pada Senin lalu, 28 dari 32 film telah diunggah dan masih ada lagi yang akan ditambahkan selama beberapa pekan nanti.
Film yang dirilis disutradarai oleh beberapa pemenang penghargaan termasul Basil Khalil dan Elia Suleiman. Direktur Akuisisi Netflix untuk Timur Tengah, Afrika Utara, dan Turki Nuha El-Tayeb mengatakan Netflix bisa menjadi rumah bagi sinema Arab. Siapa pun dapat mengakses film Arab yang hebat.
“Kami percaya kisah-kisah hebat diceritakan dalam bahasa yang berbeda dan dinikmati oleh semua orang dari beragam lapisan masyarakat. Koleksi film Palestina berharap dapat memperkuat kisah-kisah indah ini kepada khalayak global,” kata El-Tayeb.
Namun, sejumlah tokoh pro-Israel dan kelompok zionis sayap kanan menyerang keputusan Netflix yang mempromosikan suara Palestina. Im Tirtzu, sebuah kelompok sayap kanan dengan hubungan fasis mengatakan sebagian besar dari koleksi film itu didukung oleh pendukung BDS.
CEO Im Tirtzu Matan Peleg menyatakan pada Senin, sangat memalukan Netflix menampilkan film propaganda yang disutradarai oleh pendukung BDS dengan tujuan untuk memfitnah dan mendelegitimasi satu-satunya demokrasi di Timur Tengah.
Aktivis anti-BDS Emily Schrader mengatakan sangat disayangkan Netflix memberikan platformnya kepada sutradara yang menganjurkan perpecahan dan kefanatikan dalam seni. “Netflix mengangkat mereka yang secara aktif mempromosikan kebencian dan menolak kerja sama,” kata Schrader.
Dilansir TRT World, Rabu (20/10), terlepas dari kritik, keputusan Netflix untuk menampilkan koleksi film Palestina mendapat pujian. Pujian tersebut telah mendapatkan daya tarik dengan penonton Barat dalam beberapa tahun terakhir. Sutradara Film Pendek The Crossing Ameen Nayfeh mengatakan itu adalah kesempatan penting bagi representasi Palestina di industry film.
“Kami membuat film karena kami ingin cerita kami didengar. Sekarang saat Anda mencari Palestina di tombol pencarian Netflix, akan ada banyak film Palestina yang dapat ditonton. Sebelumnya, saat mencari Palestina, Anda akan mendapatkan film Israel,” ujar dia.
Sebagian besar film Palestina akan disiarkan secara global dan semuanya akan menyertakan teks bahasa Arab tergantung pada negara tempat film tersebut dirilis