Selasa 26 Oct 2021 07:04 WIB

Asita Sulsel: Tes PCR Hambat Kunjungan Wisata

Padahal, pergerakan pada sektor pariwisata mulai terlihat.

Asita Sulsel: Tes PCR Hambat Kunjungan Wisata. Pengunjung menikmati matahari tenggelam (sunset) di Ekowisata Mangrove Lantebung di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (26/9/2021). Objek ekowisata tersebut mulai ramai dikunjungi wisatawan saat libur akhir pekan seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah itu turun level dari level 4 menjadi level 2 sebagai upaya penanganan COVID-19.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Asita Sulsel: Tes PCR Hambat Kunjungan Wisata. Pengunjung menikmati matahari tenggelam (sunset) di Ekowisata Mangrove Lantebung di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (26/9/2021). Objek ekowisata tersebut mulai ramai dikunjungi wisatawan saat libur akhir pekan seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah itu turun level dari level 4 menjadi level 2 sebagai upaya penanganan COVID-19.

IHRAM.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sulawesi Selatan (Sulsel) Didi Leonardo Manaba menyatakan pemberlakuan tes PCR untuk bisa masuk ke Sulsel menghambat kunjungan wisata.

Persyaratan sebelumnya hanya cukup dengan tes swab antigen, warga Indonesia bisa masuk ke Sulsel. Padahal, pergerakan pada sektor pariwisata, menurut Didi, sudah mulai terlihat.

Baca Juga

"Ini sudah mulai ada pergerakan, akan tetapi pergerakan itu agak tersendat dengan masih diwajibkannya orang PCR dan antigen. Itu bukan hanya berat secara fisik, tapi di finansial juga," ujar Didi, Senin (25/10).

Didi menegaskan pernyataan tersebut bukan bermaksud menentang kebijakan pemerintah terkait pemulihan kesehatan masyarakat, tetapi ia juga meyakini hal itulah yang terjadi. Didi berharap pemerintah membuka keran untuk melakukan aktivitas ke Sulsel yang merupakan destinasi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Sedangkan terkait peningkatan wisatawan, Didi menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan domestik. "Sejak Januari lalu kami siapkan pariwisata domestik, karena itulah yang paling dekat, kami tidak mau muluk-muluk berbicara wisata internasional, yang di depan mata saja dulu dan alhamdulillah sudah mulai ada pergerakan meski sedikit," ujarnya.

Salah satu indikatornya adalah kunjungan di Bandara Sultan Hasanuddin melalui jumlah penumpang yang terus bertambah pada satu pekan terakhir. PT Angkasa Pura I Makassar mencatat terjadi kenaikan volume penumpang hingga lima persen sejak satu pekan terakhir, dibanding sepekan sebelumnya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Sulsel.

Total penumpang pada 8-14 Oktober sebanyak 149.152 orang, sedangkan 15-21 Oktober 156.477 orang. "Salah satu indikatornya di Bandara Sulhas, kami lemah di statistik tapi ada kacamata pariwisata yang kami bisa lihat, seperti ketersediaan hotel dan para pemilik bus pariwisata, itu sudah bisa diukur dari sana. Kami memang tidak punya statistik, yang penting ada pergerakan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement