Jumat 03 Dec 2021 17:00 WIB

Doa Rasulullah SAW untuk Penduduk Thaif

Rasulullah SAW mendoakan kebaikan bagi penduduk Thaif yang telah menyakitinya.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Kebun anggur di sekitar Masjid Addas, Thaif.
Foto:

Dalam kondisi yang amat memilukan itu, Nabi SAW dengan lembut berkata kepada mereka, "Walaupun mereka menolak ajaran Islam, aku berharap dengan kehendak Allah, keturunan mereka pada suatu saat akan menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya."

Tak hanya itu, Nabi SAW kemudian mengangkat tangannya seraya berdoa, "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya mereka tidak mengetahui. Tidak ada dendam terbersit sedikit pun dalam hati Rasulullah SAW."

"Beliau tetap bersabar dalam situasi yang sulit, meskipun sesungguhnya memiliki kesem patan untuk menimpakan kesulitan yang sama bagi mereka yang memusuhinya. Malahan, dari lisan mulianya terucap kata-kata doa yang indah."

Tempat Rasulullah SAW beristirahat sehabis dikejar-kejar penduduk Thaif ialah suatu kebun kurma. Lahan perkebunan itu milik kedua anak Rabi'ah, Utbah dan Syaibah. Nabi SAW merasa enggan menemui keduanya. Mungkin karena lelah, masih merasakan sakit dari luka-luka akibat serangan penduduk Thaif.

Namun, Utbah dan Syaibah ternyata merasa iba kepada tamu di kebunnya itu. Keduanya lantas mengirimkan budaknya kepada Rasul SAW dan pendampingnya yang sedang berteduh di bawah pohon kurma. Budak itu bernama Addas. Tangannya membawa beberapa anggur dan kurma untuk disuguhkan kepada beliau shalallahu 'alaihi wasallam. 

Sesampainya di sana, Addas memberikan amanat tuannya itu kepada beliau. Setelah mengucapkan terima kasih, Rasulullah SAW bersiap memakan sajian itu dengan terlebih dahulu mengucapkan bismillah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement