Jumat 03 Dec 2021 17:17 WIB

Peristiwa Thaif Begitu Membekas dalam Ingatan Rasulullah SAW

Peristiwa di Thaif itu membekas dalam ingatan Rasulullah SAW.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Satu sudut Kota Thaif, Arab Saudi.
Foto:

Nabi tak membalas kezaliman kaum kafir dengan kezaliman atau kekerasan, sebaliknya dengan siraman welas asih. Kasih sayang yang diteladankan Nabi SAW hendaknya diikuti segenap kaum Muslimin. Terhadap tumbuh-tumbuhan, hewan, dan alam sekitar pun orang yang beriman hendaknya selalu berkasih sayang.

Sabda Nabi, "Barang siapa tidak menyayangi siapa (yang berada) di bumi, maka tidak menyayanginya siapa (yang berada) di langit." (HR ath- Thabarani, dishahihkan as-Suyuthi).

Contohnya, hewan yang hendak disembelih pun harus diperlakukan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh disakiti dan diperlakukan semaunya. Pisau yang digunakan pun harus tajam agar kematian yang akandirasakannya tak menyiksa. Ajaran ini memperkuat bukti, Islam merupakan agama yang mengajarkan nilai-nilai welas-asih.

Sifat kasih sayang terhadap sesama dan seluruh makhluk Allah lainnya merupakan wujud ihsan. Ihsan adalah kebajikan yang melampaui, sebagai pantulan dari kedekatan manusia terhadap Sang Khalik yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Nabi SAW bahkan mengajarkan rif'ah, yakni menyambung silaturahim kepada orang yang memutuskan tali silaturahim. Ajaran rif'ah ini merupakan kekayaan ruhani yang tinggi bagi setiap Muslim.

Dalam berdakwah pun harus dijiwai ajaran welas asih dan dihindari kekerasan atau pemaksaan. Menjalankan amar makruf dan nahi mungkar pun dilaksanakan dengan cara-cara yang makruf. ed: hasanul rizqa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement