REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan bakal mengambil tindakan baru dalam melawan Israel. Dia mengatakan, Israel terus merusak solusi dua negara dan rezim apartheidnya akan memaksa Otoritas Palestina untuk mengambil keputusan yang berbeda pada tahun depan.
Abbas mengatakan, Otoritas Palestina masih berupaya untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif sesuai dengan solusi dua negara dan resolusi internasional di bawah naungan Kuartet Internasional.
Namun, dia mengingatkan, Israel selama ini terus melakukan perusakan yang berkelanjutan terhadap solusi dua negara, termasuk praktik apartheidnya. Dia menegaskan, hal ini akan memaksa Otoritas Palestina untuk menggunakan pilihan lain jika Israel tidak juga menghentikan pendudukannya atas wilayah Palestina.
"Kami mungkin terpaksa mengambil keputusan penting yang akan kami bahas dalam pertemuan Dewan Pusat PLO berikutnya, yang akan diadakan awal tahun depan," ungkapnya.
Dewan Pusat PLO diperkirakan akan mengadakan pertemuan pada Januari mendatang untuk menempatkan rencana kerja bagi prakarsa yang diluncurkan Abbas September lalu di PBB. Abbas saat itu meminta Sekretaris Jenderal PBB untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional.
Ancaman Abbas datang di tengah pendekatan yang lambat dari pemerintah AS dalam mendukung upaya politik yang bertujuan untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel.