Ahad 05 Dec 2021 18:40 WIB

Pengamat Ungkap Alasan Tingginya Minat Milenial Berwakaf

Pengamat ungkap alasan tingginya minat kalangan milenial berwakaf.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Wakaf
Foto:

Ia menuturkan, wakaf sebagaimana konsepsi dasarnya yaitu memindahkan kepemilikan harta dari individu kepada kepemilikan publik atau umat, sehingga memang harus didesain untuk memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan dengan program-program yang sesuai dan memberdayakan. Menurutnya, harta wakaf maupun wakaf uang perlu dikembangkan dalam rangkaian program yang bisa memberikan dampak baik bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal ini bisa dikembangkan secara inovatif sesuai dengan permasalahan kemanusiaan yang dihadapi masyarakat yang menjadi target.

Untuk daerah dan masyarakat yang miskin, kata dia, wakaf bisa dikembangkan menjadi program ekonomi produktif. Misalnya, untuk membantu peralatan produksi untuk usaha kecil, agrobisnis, perikanan, dan lainnya. 

Untuk daerah yang mengalami kekeringan, wakaf dikatakannya bisa diarahkan untuk membuat sumur-sumur atau jaringan air bersih yang bermanfaat. Sementara untuk daerah yang rawan longsor, wakaf bisa dikembangkan sebagai hutan wakaf untuk konservasi dan lainnya.

Karena itulah, menurutnya, wakaf sangat fleksibel untuk dikembangkan dan dapat didesain secara inovatif sesuai permasalahan kemanusiaan yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, menjadi tantangan bagi lembaga-lembaga filantropi untuk mengembangkan program yang kreatif sehingga bisa menarik minat generasi milenial untuk semakin terlibat.

 "Salah satu isu yang menjadi perhatian besar milenial hari ini misalnya isu perubahan iklim dan masalah lingkungan. Ini bisa menjadi arah program yang dikembangkan lembaga-lembaga filantropi wakaf untuk menjadi gerakan lebih luas juga," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement