IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan memberangkatkan 240 jamaah umroh untuk pemberangkatan pertama. Direktur Bina Umrah Nur Arifin mengatakan Kemenag dan seluruh asosiasi yang membawahi PPIU sepakat memberangkatkan 240 jamaah umroh pada 23 Desember 2021.
"Kami rapat pada 9 Desember 2021 dengan seluruh asosiasi yang membawahi PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) terkait pemberangkatan pertama umroh pascapandemi Covid-19 telah menyepakati pemberangkatan periode pertama pada 23 Desember 2021,"ujar Arifin kepada Republika.co.id, Ahad (12/12).
Arifin menjelaskan dari hasil rapat tersebut anggota asosiasi banyak yang mengeluhkan peraturan karantina 10 hari bagi jamaah umroh setiba di Indonesia dari Arab Saudi. "Ini sangat memberatkan jamaah karena jamaah harus karantina 14 hari, terdiri sehari sebelum berangkat, tiga hari setiba di Saudi, dan 10 hari setiba di Indonesia,"ujar dia
Apalagi seluruh biaya karantina menjadi beban jamaah ditambah adanya SE Satgas Covid No 23 Adendum Tahun 2021 yang menerapkan karantina 10 hari ini telah berdampak banyak calon jamaah umroh mengundurkan diri. Kemenag menerima masukan asosiasi tetap ingin perdana memberangkatkan jamaah umroh pada Desember.
Namun, ada yang menginginkan umroh ditunda dahulu agar mengantisipasi varian baru virus Covid-19 yang bernama Omicron. Hasil rapat pun memutuskan asosiasi menginginkan keberangkatan umroh di Desember dengan kepulangan jamaah pada Januari 2022. Harapan mereka adalah ketika pulang umroh sudah ada perubahan aturan karantina menjadi kurang dari 10 hari.
Kemenag terus melakukan kordinasi dengan berbagai pihak terkait agar visa umroh bisa segera dibuka, antara lain dengan memfinalkan integrasi Siskopatuh dengan Peduli Lindungi dan dengan aplikasi dari Arab Saudi Tawakalna. Mereka juga berkoordinasi dengan platform provider visa Saudi. Tak hanya itu proses koordinasi dengan maskapai penerbangan terus dilakukan.
"Saudi Airlines mengatakan bisa menerbangkan pesawat yang penumpangnya hanya jamaah umroh dua pekan setelah pemesanan. Sementara kita bisa pesan pesawat harus setelah proses pemvisaan selesai,"ujar dia.
Saat ini, Kemenag sedang melobi maskapai penerbangan langsung Jakarta-Saudi agar bisa lebih cepat memberikan layanan kurang dari dua pekan. Selain Saudi, saat ini Kemenag juga sedang mengubungi Garuda Airlines. Untuk menjaga protokol kesehatan dan aturan yang berlaku, jumlah jamaah umroh yang berangkat disesuaikan dengan kapasitas pesawat sebanyak 80 persen atau sekitar 300 penumpang.