Selasa 14 Dec 2021 19:19 WIB

Dewan Muslim Kanada Respons Pemecatan Guru Muslimah di Quebec

Seorang guru di Quebec dipecat karena mengenakan jilbab.

Rep: Kiki Sakinah, Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Kanada berjalan melewati sebuah gereja di Montreal, Kanada. (Ilustrasi)
Foto:

Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) tengah mengumpulkan tanda tangan untuk sebuah petisi melawan pernyataan Perdana Menteri Justin Trudeau. Petisi diluncurkan setelah seorang guru Muslim di provinsi Quebec dikeluarkan, karena mengenakan jilbab di dalam kelas.

Bekerja sama dengan Canadian Civil Liberties Association, NCCM berjuang agar RUU tersebut dibatalkan oleh pengadilan karena melanggar hak asasi manusia. NCCM juga mengatakan RUU itu secara tidak adil menargetkan wanita Muslim.

Dilansir di Anadolu Agency, Selasa (14/12), pembahasan seputar RUU itu semakin intensif setelah guru tersebut dicopot dari posisinya minggu lalu.

photo
Infografis serangan Islam di Kanada - (infografis republika)

CEO NCCM, Mustafa Faroow, dalam sebuah pernyataan mengatakan Fatemeh Anvari (nama guru itu) merupakan wanita Muslim Quebec pemberani, yang dicopot dari posisinya sebagai guru karena memiliki keberanian mengenakan jilbabnya ke sekolah.

"Kebenaran yang memalukan adalah dia bukan (korban) yang pertama, juga tidak akan menjadi yang terakhir, selama Bill 21 ada," kata dia.

Farooq juga menyebut pertarungan pengadilan ini telah beralih ke Pengadilan Banding Quebec, dalam perjuangan untuk menjatuhkan "hukum keji" tersebut. Di sisi lain, Trudeau tercatat mengatakan provinsi tersebut tidak memiliki urusan untuk memberi tahu orang-orang apa yang harus dikenakan. NCCM ingin dia bertindak lebih tegas.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement