IHRAM.CO.ID, TEHERAN -- Iran telah meminta negara-negara Teluk untuk menghindari tuduhan yang terus dilontarkan secara berulang terhadap negaranya. Pernyataan ini dijelaskan Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, Rabu (15/12). Teheran menghentikan pembicaraan regional.
"Kami menyerukan kepada beberapa negara yang menyatakan pandangan tidak konstruktif atas nama Dewan Kerjasama Teluk untuk mempertimbangkan kembali pendekatan mereka terhadap isu-isu regional dengan mengganti tuduhan berulang dengan kerja sama," kata Saeed Khatibzadeh sehari setelah pertemuan puncak Teluk Arab dilansir dari The New Arab, Kamis (16/12).
KTT Teluk Arab yang diadakan pada hari Selasa di Arab Saudi mendesak Iran untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk meredakan ketegangan regional sambil mengulangi seruan untuk memasukkan kawasan itu dalam pembicaraan antara kekuatan global dan Teheran. Tujuannya juga adalah untuk menyelamatkan perjanjian nuklir 2015
"Kami percaya bahwa akan ada sikap baru dari [GCC] setelah tindakan diplomatik baru-baru ini antara Iran dan negara-negara Teluk Arab," kata Khatibzadeh.
"Iran tidak akan menerima campur tangan dalam kemampuan pertahanan, rudal dan program nuklir damai,"tambahnya.
Putra mahkota Arab Saudi mengatakan kepada KTT bahwa program nuklir dan rudal Iran adalah musuh regional lama Riyadh. Program itu disebutnya harus ditangani dengan serius dan efektif.
Negara-negara Arab Teluk meminta Iran ambil tindakan konkret untuk meredakan ketegangan di kawasan. Dalam pertemuan yang digelar di Arab Saudi itu, negara-negara Arab Teluk juga meminta agar dilibatkan dalam perundingan nuklir antara kekuatan global dengan Iran di Wina.