Qureshi mengatakan, negara-negara besar termasuk Amerika Serikat, Rusia, China dan Uni Eropa, mengirim perwakilan khusus mereka di Afghanistan ke pertemuan puncak satu hari itu. Menteri Luar Negeri Afghanistan yang ditunjuk Taliban Amir Khan Muttaqi juga akan menghadiri konferensi tersebut.
Afghanistan menghadapi krisis ekonomi dan bencana kemanusiaan setelah pengambilalihan Taliban. Aset negara senilai miliaran dolar di luar negeri, sebagian besar di AS, telah dibekukan dan pendanaan internasional ke negara itu telah dihentikan.
Dunia juga menunggu sebelum mengulurkan pengakuan formal apapun kepada penguasa baru di Kabul, waspada bahwa Taliban dapat memberlakukan rezim yang sama kerasnya seperti ketika mereka berkuasa 20 tahun lalu. Meskipun Taliban sebelumnya telah menjamin sebaliknya.
Dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press pekan lalu, Muttaqi mengatakan bahwa penguasa baru Afghanistan berkomitmen untuk pendidikan anak perempuan dan kaum perempuan dalam angkatan kerja.
Namun empat bulan setelah kepemimpinan Taliban, anak perempuan tidak diizinkan bersekolah di sekolah menengah di sebagian besar provinsi. Selain itu, meskipun perempuan telah kembali ke pekerjaan mereka di sebagian besar sektor perawatan kesehatan, banyak pegawai negeri perempuan dilarang masuk kerja.