Selasa 11 Jan 2022 06:58 WIB

Museum Salar Jung akan Membangun Galeri Seni Islam

Museum Salar Jung di Hyderabad, India akan dirikan galeri eksklusif untuk seni Islam

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Berbagi Sejarah Islam / Ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Berbagi Sejarah Islam / Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, HYDERABAD -- Museum Salar Jung di Hyderabad, India akan mendirikan galeri eksklusif untuk seni Islam. Nantinya galeri tersebut akan memamerkan sekitar 2.500 artefak Islam yang langka.

Seperti dilansir Iqna.ir pada Selasa (11/1) Museum Salar Jung yang terkenal di Hyderabad sedang mendirikan galeri eksklusif untuk seni Islam. Lebih dari 2.500 artefak Islam langka yang saat ini dipajang di berbagai bagian museum serta beberapa yang belum pernah dipamerkan di depan umum akan mendapat tempat di galeri ini. Saat ini, khazanah seni Islam itu tersebar di berbagai galeri di bawah koleksi seni India, Timur Tengah, Eropa, dan Timur Jauh.

Direktur Museum Salar Jung, Dr A. Nagender Reddy mengatakan galeri seni Islam eksklusif akan menampilkan semua bentuk seni Islam ini di satu tempat. Galeri seni Islam akan dibuka lebih awal tetapi pekerjaannya terpengaruh karena Covid-19. Selain itu karenq tidak tersedianya tenaga terampil hanya menambah masalah. Pekerjaan itu telah dipercepat sekarang dan galeri seni Islam akan siap untuk diresmikan pada akhir tahun 2022.

Koleksi seni di Museum Salar Jung begitu besar dan beragam sehingga hanya tiga museum lain di dunia yakni Museum Victoria dan Albert, Museum Inggris (keduanya terletak di Inggris Raya) dan Museum Seni Metropolitan, New York, yang dapat menyaingi itu. Museum Salar Jung adalah museum penghasil pendapatan tertinggi kedua di India, setelah Victoria Memorial di Kolkata. Galeri seni Islami diharapkan dapat lebih meningkatkan tapaknya.

Gagasan untuk memiliki galeri seni Islam eksklusif muncul ketika sebanyak 413 artefak Islam dari Museum Salar Jung menjadi pusat daya tarik selama 'Glimpses of Courtly Splendour', sebuah pameran seni Islam India yang diadakan di Sharjah, UEA, pada 2009.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement