IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Nizam al-Mulk adalah salah satu negarawan terbesar di dunia Islam dan Turki. Ia menjabat sebagai wazir Seljuk Sultan Alp Arslan dan putranya Sultan Malik-Shah I selama 29 tahun.
Dia memiliki pengaruh besar pada kemenangan Manzikert, bertempur antara Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Seljuk pada tahun 1071. Sultan Malik-Shah I melihatnya sebagai seorang ayah karena ia memiliki andil besar dalam aksesi takhta.
Berkat dia, tentara Seljuk menjadi tentara terkuat saat itu. Dia menata kembali istana dan organisasi pemerintah pusat, pengadilan berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan sistem pertanahan. Dia membangun rumah sakit, masjid, mad
Karya Nizam al-Mulk yang paling terkenal adalah "Siyasatnama," atau "Kitab Politik." Dalam buku tersebut, Nizam al-Mulk memberikan nasihat kepada administrator dengan menganalisis dimensi administrasi, keuangan, politik, militer, sosial dan budaya negara-negara Islam Turki.
Nizam al-Mulk mengatakan kekuasaan tidak bertahan dengan penindasan saat ia meriwayatkan hadits berikut, sabda Nabi Muhammad: “Setiap orang yang memerintah atas hamba-hamba Allah di dunia akan dibawa dengan tangan terikat pada Hari Pembalasan. Jika dia berlaku adil, keadilannya mengendurkan tangannya dan dia masuk surga. Jika dia berbuat zalim, dia akan dilemparkan ke Neraka dengan tangan terikat."