1. Dilarang Berperang
Bangsa Arab tidak berperang di bulan Rajab. Sebab, larangan berperang di bulan Rajab ini tujuannya untuk memudahkan akses kafilah-kafilah dagang pada musim haji menuju Makkah. Sehingga lambat-laun bulan tersebut disebut sebagai bulan haram atau suci.
Saat Islam datang, kesucian bulan Rajab tidak dihapus dan bahkan dilanjutkan hingga saat ini, sampai Hari Kiamat sebagaimana yang diabadikan dalam Alquran. Allah SWT melarang untuk melakukan peperangan di dalam bulan haram tersebut.
Allah SWT berfirman, "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah..." (QS Al-Baqarah ayat 217)
2. Alasan Disebut Bulan Haram
Bulan Rajab, termasuk bulan suci lain seperti Muharram, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah, disebut sebagai bulan haram karena untuk menambahkan kesuciannya. Di dalam bulan ini, dosa-dosa akan mendapat ampunan.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram..." (QS At-Taubah ayat 36)