Kamis 19 May 2022 21:16 WIB

Kebijakan Taliban Dinilai Hilangkan Hak-Hak Anak untuk Sekolah

Taliban, telah menutup sekolah menengah untuk anak perempuan.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Pelajar putri Afghanistan
Foto:

Wanita secara efektif dikucilkan dari sebagian besar pekerjaan pemerintah, dan diperintahkan untuk berpakaian sesuai dengan interpretasi ketat Alquran versi Taliban.

Taliban juga memerintahkan maskapai penerbangan Afghanistan untuk menghentikan wanita dari naik pesawat kecuali mereka dikawal oleh "mahram", atau kerabat pria dewasa dan telah melarang wanita melakukan perjalanan solo antar kota.

Pada Maret, dua menteri wanita Muslim, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Wakil Menteri Luar Negeri Qatar Lolwah Al Khater bersama-sama mengadakan pembicaraan dengan penjabat menteri luar negeri Taliban Amir Khan Muttaqi di Doha, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas hak-hak perempuan di negara itu.

Mereka adalah perwakilan asing pertama yang bertemu dengan seorang pemimpin Taliban sejak kelompok itu mengirim gadis-gadis pulang.

Pada bulan yang sama, juru bicara kementerian luar negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan penting bagi Taliban untuk mendengarnya dari dunia Muslim bahwa ajaran Islam tidak membatasi wanita.

"Sementara kami memahami sensitivitas di balik janji untuk Afghanistan dalam iklim ini, kami juga menekankan pentingnya tidak mengisolasi Afghanistan lagi. Ini melegitimasi posisi radikal," katanya kepada wartawan pada bulan Maret.

"Kita harus sangat kuat dalam mengutuk dan kita harus sangat jelas dalam berbicara dengan Taliban tentang pelanggaran hak asasi manusia tetapi juga kita tidak boleh meninggalkan Afghanistan. Kami telah meninggalkan Afghanistan sekali, dan kami tahu apa hasilnya,” kata Franchi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement