Senin 23 May 2022 06:23 WIB

Pemerintah Assam India Hancurkan Rumah Lima Keluarga Muslim, Ini Alasannya   

Lima keluarga Muslim dituding terlibat dalam pembakaran kantor polisi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi pembakaran rumah keluarga Muslim India. Lima keluarga Muslim dituding terlibat dalam pembakaran kantor polisi
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi pembakaran rumah keluarga Muslim India. Lima keluarga Muslim dituding terlibat dalam pembakaran kantor polisi

REPUBLIKA.CO.ID, NAGAON – Pemerintah Nagaon, negara bagian Assam, India, menghancurkan tempat tinggal lima keluarga Muslim, Ahad (22/5/2022). Mereka diduga terlibat dalam pembakaran kantor polisi. 

Sekelompok massa diduga membakar kantor polisi Batadrava di Distrik Nagaon, Sabtu (21/5/2022). Aksi ini dipicu kabar yang menyebut seorang pria diduga tewas dalam tahanan polisi. 

Baca Juga

“Kami sedang menyelidiki tuduhan itu. Tiga orang telah ditahan di antara orang-orang yang menyerang kantor polisi. Dua personel polisi terluka dalam serangan itu,” kata Inspektur Polisi, Leena Doley, dikutip di Gulf News, Senin (23/5/2022). 

Sementara itu, pihak Kepolisian Assam memutuskan memberhentikan petugas yang bertanggung jawab atas kantor polisi Batadraba, untuk memastikan penyelidikan yang adil atas kematian Safiqul Islam dalam tahanan. 

 

Dalam pernyataannya, petugas terkait menyebut mereka menganggap serius kematian yang terjadi pada Safiqul Islam. Pihaknya telah menghentikan OC Batadraba thana dan staf lainnya dinon-aktifkan. 

"Jika ada kecurangan di pihak kami, kami bermaksud untuk menemukannya dan menghukum yang bersalah sesuai dengan hukum. Tidak usah dipikirkan lagi,” kata Dirjen Polisi Assam Bhaskar Jyoti Mahanta 

Lebih lanjut, dia mengklaim kantor polisi dibakar sebagai bagian dari serangan yang terorganisasi. Kejahatan lokal membuat masyarakat memutuskan mengambil alih aksi dan membakar thana. 

"Kesiapaiagaan para pelaku, serangan ganas, dan terorganisasi yang mereka lakukan terhadap polisi telah membuat kami berpikir lebih dalam. Kami tidak berpikir ini dilakukan oleh kerabat yang berduka dari narapidana yang mati, tetapi seperti yang telah kami identifikasi, mereka adalah karakter buruk dan kerabat mereka memiliki catatan kriminal, catatan yang ada di dalam thana. Semua bukti yang bertambah harus terbakar,” lanjutnya. 

Polisi lantas mengatakan kebakaran kantor polisi itu bukan hanya insiden aksi-reaksi dan masalah ini akan diselidiki secara menyeluruh. Pihaknya berjanji akan bertindak lebih keras terhadap unsur-unsur yang berpikir mereka dapat melarikan diri dari sistem peradilan India, dengan membakar Kantor Polisi. 

"Kami tidak akan membiarkan ini. Biarlah ini menjadi peringatan bagi semua elemen antisosial dan kriminal,” kata Dirjen GP Mahanta.  

 

Sumber: gulfnews

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement