IHRAM.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Ramallah mengumumkan gelombang keenam virus corona telah melanda wilayah tersebut. Dalam pernyataan persnya, kementerian melaporkan lebih dari 1.000 kasus baru terinfeksi virus corona mematikan di Tepi Barat dalam satu hari.
Menteri Kesehatan, Mai al-Kaila menyatakan keprihatinannya tentang situasi kesehatan saat ini. Ia mendesak masyarakat untuk segera menerima vaksinasi booster dan mematuhi tindakan pencegahan dan pencegahan.
Menteri Palestina memperingatkan kementeriannya dapat meminta otoritas lokal untuk memberlakukan beberapa tindakan tegas untuk mengekang penyebaran virus. Dari 25 hingga 27 Juni, kementerian melaporkan 1.325 kasus baru yang terinfeksi; 938 di Tepi Barat yang diduduki, 40 di Yerusalem Timur, dan 12 di Jalur Gaza yang terkepung, menurut pernyataan itu.
Dilansir dari The New Arab, Senin (27/6/2022), selama berbulan-bulan, otoritas lokal Palestina di Ramallah dan Gaza telah melonggarkan pembatasan mereka terhadap penduduk lokal. Terutama karena kementerian kesehatan belum mencatat jumlah orang yang terinfeksi yang tinggi.
Namun, kementerian dalam negeri yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan bahwa masih dini untuk memberlakukan tindakan tegas di Gaza, terutama karena jumlah kasus yang terinfeksi tidak mengkhawatirkan.
"Kami menindaklanjuti kondisi kesehatan di Gaza dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran virus baru di antara orang-orang," kata Eyad al-Bozzom, juru bicara kementerian dalam negeri Hamas kepada The New Arab.
Secara resmi, gelombang pertama virus Covid-19 melanda Tepi Barat pada Maret 2020 dan Gaza pada Agustus tahun yang sama. Sejauh ini, kementerian kesehatan telah melaporkan 659.453 kasus yang terinfeksi, termasuk 334.567 di Tepi Barat, 75.210 di Yerusalem Timur, dan 249.676 di Gaza.
Selain itu, kementerian mencatat sekitar 5.660 kematian, termasuk 3.377 kematian di Tepi Barat, 304 di Yerusalem Timur dan 1.979 di Gaza.