IHRAM.CO.ID,CANBERRA–Fatima Payman, wanita Muslim berhijab pertama di parlemen federal Australia, mendorong gadis-gadis yang mengenakan jilbab dengan bangga. Pernyataan itu diungkapkannya dalam pidato perdana di Senat pada Rabu (27/7/2022).
Dengan bangga berbicara kepada Senat dengan jilbab, Payman mengatakan parlemen mulai mencerminkan “keragaman sejati” Australia.
“Seratus tahun yang lalu, apalagi sepuluh tahun yang lalu, apakah parlemen ini akan menerima seorang wanita yang memilih jilbab untuk dipilih,?” katanya di Senat dilansir dari About Islam, Rabu (27/7/2022).
“Bagi mereka yang memilih untuk menilai saya tentang apa yang harus saya kenakan atau menilai kompetensi saya berdasarkan (penampilan) eksternal saya, ketahuilah bahwa jilbab adalah pilihan saya,” tambahnya.
“Saya ingin gadis-gadis muda yang memutuskan untuk mengenakan jilbab melakukannya dengan bangga dan melakukannya dengan pengetahuan bahwa mereka memiliki hak untuk memakainya. Saya tidak akan menilai seseorang yang memakai boardies dan sandal jepit di seberang jalan, saya tidak mengharapkan orang untuk menilai saya karena memakai pakaian saya,"tambahnya lagi.
Senator Payman tiba sebagai pengungsi saat berusia 8 tahun dari Afghanistan sebagai seorang anak dengan orang tua dan tiga saudara kandungnya. Dia kemudian tumbuh di pinggiran Utara Perth.
Emosional
Dia menjadi emosional ketika dia merenungkan "pengorbanan" mendiang ayahnya dalam memberinya kesempatan untuk menjadi senator. Ayahnya Abdul Wakil Payman datang ke Australia dengan kapal sebagai pengungsi pada tahun 1999 dan dikurung di tahanan imigrasi.
Selama empat tahun, ia bekerja berjam-jam sebagai tukang dapur, sopir taksi, dan penjaga keamanan untuk menabung cukup uang untuk mensponsori keluarganya.
“Saya ingin rasa terima kasih pertama saya diungkapkan kepada almarhum ayah saya yang terlupakan yang pengorbanannya tidak akan pernah terlupakan dan yang sangat saya harapkan ada di sini untuk melihat seberapa jauh putri kecilnya telah datang,” katanya.
Pada usia 27, Payman juga menjadi senator termuda dan termuda ketiga dalam sejarah Senat. Sementara Mehreen Faruqi adalah senator Muslimah Australia pertama, tetapi tidak mengenakan jilbab. Adapun awal tahun ini, Anne Aly dan Ed Husic membuat sejarah saat mereka menjadi menteri Muslim pertama di Australia.