IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung Paris adalah destinasi wajib di setiap tur budaya yang ditawarkan Arab World Institute, sebuah lembaga yang terbentuk atas kemitraan Prancis dan 22 negara Arab. Lembaga ini aktif menyelenggarakan tur ke situs-situs bersejarah Arab di kawasan Latin Quarter dan sekitarnya. Tujuannya, memberikan wawasan kepada masyarakat tentang perjalanan historis dunia Arab di Prancis.
"Sekarang, misi kami adalah membantu warga negara Prancis generasi pertama dan kedua untuk menemukan dan memahami akar bahasa dan peradaban kakek-nenek mereka," kata Direktur Arab World Institute Mona Khazindar.
Masjid Agung Paris terletak di Arisdisemen Ve dan didirikan setelah Perang Dunia I sebagai tanda terima kasih Perancis kepada serdadu Muslim yang saat itu turut membantu melawan Jerman. Masjid yang diresmikan oleh Presiden Gaston Doumergue pada 1926 ini memiliki gaya arsitektur khas Muslim Spanyol abad pertengahan.
Saat ini, Masjid Agung Paris tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi lebih dari empat juta jiwa umat Islam di Prancis, tapi juga sebagai pusat Islam di Eropa.
Meski Paris tidak memiliki 'daerah Arab', tetapi lingkungan toko-toko kecil yang terletak beberapa blok di utara Gare du Nord mengingatkan pada suasana pasar-pasar di Afrika Utara, terutama setiap Sabtu.
Di sini Anda dapat menemukan aneka kain yang berkilauan, kaftan dalam warna-warna cerah maupun lembut, dan jilbab warna-warni. Sementara, toko-toko makanan yang berjajar di sepanjang jalan, menyediakan aneka rempah eksotis dan pasta cabai harisa. Jangan khawatir, semua produk dan makanan yang dijual di sini halal.
Pasar yang tak kalah unik adalah Pasar Barbès dan Belleville. Di pasar ini, semua pedagang berteriak dalam bahasa Arab saat menawarkan dagangan. Pasar Barbès berada di bawah stasiun Metro di Boulevard de la Chapelle dan hanya buka setiap Rabu dan Sabtu pagi.
Sedangkan, Pasar Belleville membentang di sepanjang Boulevard Belleville dan beroperasi setiap Selasa dan Jumat. Kedua pasar ini jadi tujuan utama orang Asia dan Afrika Utara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Di sisi utara boulevard terdapat bank-bank Tunisia, kafe-kafe Arab, dan Carrefour de l'Orient yang menjual perabotan dari Afrika Utara.