IHRAM.CO.ID, Dolmabahce merupakan istana kekhalifahan Islam terakhir, Turki Usmani (Ottoman). Letaknya yang langsung berhadapan dengan laut Bosporus menjadikannya sangat stategis. Dari atas kapal laut yang berlayar di perairan Bosporus kita dapat melihat kemegahan istana itu dari kejauhan.
Istana itu banyak menyimpan koleksi benda kuno dan benda istana, seperti furnitur, karpet sutra, dan lukisan dinding. Bebearap di antara benda-benda tersebut merupakan pemberian dari para raja dari berbagai kerajaan.
Dolmabahce dibangun oleh penguasa Ottoman, Sultan Abdul Majid I, yang memerintah dari 1839 hingga 1861. Dolmabahce merupakan istana terbesar di Turki, mengingat istana ini menempati lahan seluas 110 ribu meter persegi. Istana itu dibangun pada rentang waktu 1843-1856.
Pembangunannya menghabiskan dana sebesar lima juta pound emas Usmani atau setara dengan 35 ton emas. Sultan Abdul Majid I menunjuk Haci Said Aga sebagai penanggung jawab konstruksi dan arsitek Garabet Balyan sebagai pelaksana proyek.
Istana yang lebih banyak mengedepankan gaya arsitektur Eropa itu terdiri atas tiga bagian. Pada bagian paling depan sebelum memasuki gerbang utama terdapat sebuah jam berukuran besar dengan rumah-rumahan bertingkat empat. Karenanya, gerbang utama ini disebut juga sebagai Gerbang Jam Gadang. Gerbangnya sendiri merupakan sebuah bangunan besar. Di antara jam dan gerbang utama ini terdapat sebuah taman.
Sesudah melalui gerbang utama, terdapat sebuah taman lain. Taman itu ditumbuhi rerumputan dan aneka tanaman bunga. Dua buah patung singa berukuran besar dan beberapa patung singa lainnya dalam ukuran yang lebih kecil tampak menghiasi taman. Setelah melewati taman besar akan terlihat bagian kedua dari istana. Bangunan besar bertingkat dua yang merupakan bangunan utama Istana Dolmabahce.
Untuk masuk ke bagian dalam istana, terlebih dahulu harus melewati sejumlah anak tangga. Dinding bagian dalam istana yang tampak megah dan indah ini dipenuhi oleh lukisan-lukisan. Di antaranya adalah lukisan karya perupa terkenal Rusia Aiwazowsky.
Bahkan, ada lukisan yang merupakan hasil karya salah seorang sultan Ottoman yang mempunyai hobi melukis. Banyak dari lukisan tersebut yang mempertunjukkan peperangan dan kapal-kapal perang angkatan laut Kesultanan Ottoman ketika masa jayanya. Tapi, ada pula lukisan-lukisan wanita.
Bagian langit-langit berhiaskan aneka ukiran ilustrasi yang kesemuanya merupakan hasil karya seniman Prancis dan Italia. Sementara bagian lantai berhiaskan hamparan permadani yang indah. Sebanyak 14 ton emas digunakan untuk menghiasi 45 ribu meter persegi langit-langit monoblock istana. Batu porphyry yang menghiasi istana itu didatangkan dari kota Pergamum kuno yang berada di wilayah Alabaster, Mesir.