IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendra Susilo meminta jamaah haji, utamanya yang lanjut usia (lansia), mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum berangkat ke Tanah Suci. Ia menyebut berbagai permasalahan yang biasanya ditemukan terjadi akibat kendala beradaptasi dengan kondisi di Saudi.
"Permasalahan yang dihadapi lansia pada saat di Saudi itu biasanya disebabkan kendala beradaptasi fisik dan mental, terhadap perubahan lingkungan fisik. Perubahan lingkungan fisik yang dimaksud bisa kondisi sosial, perubahan suhu, dan lain-lain," ucap dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (7/2/2023).
Sebagai akibat dari kendala adaptasi ini, bisa memicu beberapa hal. Jamaah lansia mudah mengalami disorientasi karena penurunan kemampuan daya ingat dan berpikirnya. Selain itu, mudah mengalami kelelahan akibat kemampuan fisik yang melemah.
Di samping itu, mereka juga mudah mengalami kekambuhan penyakit, terlebih jika memiliki penyakit bawaan. Terjangkit infeksi menjadi kasus lain yang kerap ditemukan pada jamaah lansia, mengingat mereka telah melakukan perjalanan panjang dengan cuaca berbeda.
"Jika kondisi ini tidak dibarengi dengan mengonsumsi vitamin, ini daya tahan tubuhnya bisa menurun dan terjangkit infeksi," lanjutnya.
Untuk mencegahnya, ia menyebut Puskes Haji telah menyiapkan beberapa hal. Salah satunya mengupayakan pendampingan terus-menerus agar jamaah lansia tidak merasa disorientasi. Pendampingan ini penting dilakukan oleh orang terdekat yang mungkin dikenal jamaah.
Salah satu cara mendekatkan diri dan akrab bisa dilakukan dengan menjalin komunikasi dam membangun suasana dengan sesama jamaah di kelompok terbang yang sama. Hal ini disebut penting, agar jamaah lansia tidak merasa sendirian dan merasa memiliki teman.