Senin 27 Nov 2023 22:51 WIB

Kader NU Diminta Redakan Ketegangan di Bitung

Kader NU harus mengedepankan dialog.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Laskar Manguni membawa pedang mengejar peserta Aksi Bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).
Foto: Republika.co.id
Laskar Manguni membawa pedang mengejar peserta Aksi Bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menginstruksikan kepada warga dan kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk berpeean aktif dalam meredakan ketegangan yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara baru-baru ini. 

"Khusus kepada warga NU dan kader-kader NU Sulawesi Utara saya instruksikan saya perintahkan untuk berperan aktif dalam meredakan ketegangan yang ada di sana," ujar Gus Yahya saat diwawancara di sela-sela acara R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Park Hyatt Jakarta, Senin (27/11/2023).

Baca Juga

Menurut dia, kader NU harus mengedepankan dialog di antara kelompok yang berbeda pendapat di Bitung, sehingga bisa terjalin hubungan yang harmonis lagi. 

"Dan berbuat aktif untuk merajut dialog di antara kelompok-kelompok yang berbeda supaya kembali terjalin hubungan yang harmonis seperti yang kita nikmati selama ini. Kta sangat membutuhkan itu?," ucap Gus Yahya. 

Gus Yahya menambahkan, banyak korban yang telah ditimbulkan perang Israel-Palestina. Karena itu, dia pun mengajak kepada semua pihak berkonsentrasi dalam konsolidasi untuk mencari jalan keluar. 

"Maka saya sungguh minta kepada masyarakat khususnya di Bitung untuk menghentikan itu, tidak ada gunanya sama sekali tidak ada gunanya sama sekali, tidak menolong siapa-siapa. Kita hanya menyakiti diri sendiri dan hanya memperluas masalah," kata Gus Yahya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement