Ahad 14 Apr 2019 15:41 WIB

Sinergi Perlu Ditingkatkan untuk Pelayanan bagi Jamaah Haji

Antara aspek kesehatan dan syariat hendaknya bersinergi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Hasanul Rizqa
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka berpose disela-sela saat wawancara di Gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu (17/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka berpose disela-sela saat wawancara di Gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu (17/10).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes) dr Eka Jusup Singka berharap, tim kesehatan haji dapat terus meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag). Menurut dia, sinergi antara kedua belah pihak perlu dalam pembinaan, pelayanan dan perlindungan (P3) kepada seluruh jamaah haji.

"Saya berharap tim ini bisa berkolaborasi dengan Kemenag dengan pembimbing ibadahnya," kata dr Eka Jusup Singka saat dihuhungi Ihram.co.id, Ahad (14/4).

Baca Juga

Dia menyampaikan, panitia penyelenggaraan ibadah haji (PPIH) di Kemenag memiliki beberapa komponen petugas ibadah yang juga memberikan P3 kepada seluruh jamaah. "Ada tim pembimbing ibadah, ada tim konsultan ibadah. Jadi Kemenag punya konsultan ibadah, punya pembimbing," ujarnya.

Eka menyebut, sinergi antara tim kesehatan haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan tim pembimbing ibadah haji Kemenag dapat memaksimalkan pemenuhan tujuan pembinan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jamaah haji. Dari tahun ke tahun, harapannya kepuasan dari para jamah dapat terus meningkat.

 

Menurut Eka jika semua tim petugas PPIH bersinergi dengan baik, maka para jamaah akan mendapatkan pemahan ibadah dan kesehatan secara menyeluruh. Jika jamaah mendapatkan dua aspek tesebut sudah dipastikan pelaksaan ibadah haji berjalan dengan baik selama di Tanah Suci.

"Kalau ini bisa berkoordinasi bersama-sama, antara pembimbing ibadah dalam aspek ibadahnya, tim promotif preventif di dalam aspek kesehatannya, maka sangat bagus," tutur dia.

Sebab, aspek syariat dan kesehatan seyogianya menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Khususnya dalam melaksanakan rukun Islam yang kelima ini. Tiap jamaah diharapkan dapat menjalani ibadah tersebut dengan kondisi tubuh dan psikis yang prima.

"Jadi itu yang kita inginkan. Bahwa kesehatan dan ibadah adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement