REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi kesehatan pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Ari Fahrial Syam, mengimbau jamaah haji untuk mencegah dehidrasi, antara lain dengan banyak meminum air untuk kelancaran ibadah di Tanah Suci.
"Minum yang cukup untuk mencegah para jamaah jatuh ke dalam dehidrasi atau kekurangan cairan yang akan memperburuk kesehatan akibat udara panas," kata Ari Fahrial Syam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (15/9).
Menurut dia, selama di masjid diusahakan untuk tetap minum karena tempat-tempat penampungan minum yang berisi air zam-zam selalu tersedia di dalam di seputar kompleks Masjid Nabawi. Namun, ia juga mengimbau agar jamaah menghindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau minuman bersoda karena dengan mengonsumsi minuman tersebut akan memperberat dehidrasi.
"Jika buang air kecil kita menjadi lebih keruh hal ini merupakan tanda bahwa kita harus meningkatkan untuk mengkonsumsi air," katanya. Ari juga mengajak masyarakat agar memperhatikan makanan karena apabila asupan tidak baik maka secara umum akan mempengaruhi daya tahan tubuh.
Ia mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti jangan jatah makan yang seharusnya segera dimakan tertunda disantap sehingga makanan tersebut akan berubah dan mudah terkontaminasi. "Biasanya pemberian makanan yang resmi dari katering penyelenggara ibadah haji disertai keterangan berapa jam makanan tersebut dapat dikonsumsi dan kapan tidak dapat dikonsumsi lagi," ujarnya.
Ari yang pernah menjadi Tenaga Kesehatan Haji Daerah dan Tenaga Kesehatan Haji Khusus itu menganjurkan guna melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan segera berhubungan dengan petugas kesehatan kloter apabila timbul masalah dengan kesehatan.
Hal itu dinilai penting agar gangguan kesehatan yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak berlarut-larut apalagi mengingat kontak antarjamaah cukup dekat sehingga bila salah satu jamaah yang mengalami flu berupa batuk pilek akan mudah menularkan kepada jamaah yang lain.
"Karena itu sesama jamaah untuk selalu mengingatkan apabila ada anggota kelompoknya yang sakit untuk menghubungi petugas kesehatan yang memang seharusnya ada di kloter tersebut dan siap untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji," katanya.