Selasa 17 Sep 2013 15:00 WIB

Kisah Haji JK, Berhaji di Tengah Kepungan Teroris

Rep: Amri Amrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Former Vice President, Jusuf Kalla (file photo)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Former Vice President, Jusuf Kalla (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai seorang Muslim, Jusuf Kalla sudah memenuhi rukun Islam ke-lima, yakni berangkat haji. Mantan wakil presiden RI ini pun memiliki beberapa kenangan yang tak dilupakan saat pergi ke Tanah Suci.

Ketika ia berhaji bersama kedua orang tua, istri, dan anak pertamanya Muchlisa Jusuf pada 1979 menjadi kenangan yang bermakna. Saat itu, Masjidil Haram dikepung oleh 500 teroris setelah tragedi terbunuhnya Raja Faisal. 

“Saat itu kita sekeluarga hanya bisa tinggal di hotel kecil dan masjid ditutup. Saya melihat bagaimana pertempuran politik terjadi di sekitar Masjidil Haram,” terangnya.

Saat ketiga kalinya ia berhaji pada 1990 terjadi tragedi yang cukup memilukan, terowongan Mina. Pada waktu itu, ia bersama sahabatnya Jenderal yusuf yang saat itu menjadi Amirul Hajj, membantu kedutaan besar Indonesia menghitung ratusan jenazah jamaah Indonesia dan mengumumkan ke kedutaan.

“Tiga kali pengalaman haji saya ini belum jadi pejabat,” tuturnya.

Namun, setelah menjadi pejabat di pemerintahan sejak awal reformasi hingga menjadi Wakil Presiden RI, JK mengakui pengalaman hajinya tidak terlalu berkesan. Karena segala sesuatu kebutuhan haji ketika menjadi pejabat sudah tersedia dan dilayani dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement