Kamis 19 Sep 2013 23:49 WIB

Imbas Pemotongan Kuota, Penginapan Haji Kosong

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Perluasan pembangunan di sekitar Kabah terus berlangsung, Jumat (21/6). Karena proyek perluasan ini Kerajaan Saudi memangkas kuota jamaah haji seluruh dunia. Perluasan Masjidil Haram kabarnya baru tuntas pada 2016
Foto: Stevy Maradona/Republika
Perluasan pembangunan di sekitar Kabah terus berlangsung, Jumat (21/6). Karena proyek perluasan ini Kerajaan Saudi memangkas kuota jamaah haji seluruh dunia. Perluasan Masjidil Haram kabarnya baru tuntas pada 2016

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Puluhan bangunan di Makkah yang telah dilisensi sebagai akomodasi haji kini kosong. Karena Kementerian Haji memutuskan mengurangi kuota haji sebesar 20 persen untuk perluasan Masjidil Haram.

Seperti dilansir Saudi Gazette, Selasa (27/8), sebagian besar bangunan yang kosong terletak di lingkungan Al-Mabeda, Al-Aziziya, Al-Zahir, dan Al-Mansur. Sedangkan lainnya berada di dekat Area Central Masjidil Haram. 

Meski pun lokasinya strategis, bangunan ini belum berhasil menarik jamaah haji tahun ini. Alasannya, penyelenggara haji lebih tertarik menempati gedung yang mampu menampung lebih dari seribu jamaah ketimbang yang kecil. 

Bangunan yang kosong tersebut biasanya berkapasitas 200-500 jamaah. Pemilik bangunan tersebut kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan yang diperkirakan sebesar tiga miliar Saudi riyal. 

Seorang pemilik bangunan Abdulaziz Al-Harbi mengatakan dia menyewakan dua gedung tahun lalu. Namun, tahun ini tidak ada jamaah haji yang tertarik menyewa salah satu dari dua gedung miliknya.

Seorang jamaah biasanya dikenai biaya sewa sebesar seribu sampai tiga ribu Saudi riyal. Meski Al-Harbi telah mengurangi biaya sewa tetap saja ia tidak berhasil menarik perusahaan haji luar negeri yang datang menyewa gedungnya. "Saya masih berharap bisa menyewakan dua gedung sebelum musim haji meski waktunya tinggal sedikit," ujarnya.

Ketua Komite Pemeriksaan Akomodasi Haji Zuhair Makki mengatakan, telah mengeluarkan 5.300 izin perumahan selama 10 bulan terakhir. Dia mencatat gedung berlisensi dapat menampung hingga 1,5 juta jamaah haji musim ini.

Lisensi biasanya berlaku selama tiga tahun. Gedung biasanya diperiksa oleh kantor rekayasa teknik bersertifikat untuk memastikan bangunan aman dan sesuai dengan peraturan dan persyaratan komite. Kantor-kantor tersebut mendapat persetujuan dari Kotamadya Makkah dan Pertahanan Sipil Kota Makkah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement